Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengungkapkan paparan material radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang ditemukan di Cikande, Serang merupakan sumber pasif.
Masyarakat diminta tidak panik, karena proses penanganan terus dilakukan. Laksana juga bilang akses di lokasi yang terkontaminasi saat ini juga sudah dibatasi. Karenanya masyarakat diharapkan tidak terlalu panik.
"Kalau itu kan sudah akses sudah dibatasi di lokasi titik-titik itu, ya. Jadi sebenarnya tidak perlu terlalu panik," terang Laksana ditemui di UGM pada Rabu (1/10/2025).
BACA JUGA: 10 Titik Radiasi Cesium-137 di Cikande Banten Mulai Ditangani
Paparan sumber pasif yang dimaksud Laksana ini merujuk paparan yang bukan dari sumber radioaktif langsung. Paparan yang muncul terjadi karena adanya barang yang terkontaminasi.
"Karena itu kan hanya bukan paparan dari sumber pasif ya, kalau istilah kami. Bukan dari sumber radioaktifnya sendiri. Kan dari barang yang terkontaminasi. Jadi sebenarnya relatif mudah diatasi," ujarnya.
Pemeriksaan sumber radioaktif kata Laksana saat ini sedang dilakukan BRIN bersama Bareskrim Polri. Tindakan forensik juga dilakukan untuk menelusuri sumber radioaktif ini.
"Kami sedang melanjutkan pemeriksaan dengan Bareskrim juga. Kami melakukan forensik juga," jelasnya.
Di lapangan, BRIN ikut melakukan pendampingan dan membuatkan standar penanganan serta membuatkan standar penyimpanan.
"Pokoknya hampir semuanya. Karena ahli-ahlinya kan ada dari kami," jelasnya.
Untuk analisa paparan radioaktif, Laksana menjelaskan bahwa pihaknya sudah sepakat untuk semua komunikasi satu pintu lewat Pak Menko Pangan.
"Jadi bisa tanya langsung Pak Menko Pangan saja," tandasnya.
Soal upaya pemulihan area yang terkontaminasi paparan Cesium-137, BRIN juga ikut membantu upaya dekontaminasi dan pelimbahannya.
"Termasuk upaya dekontaminasi dan pelimbahan, ya. Baik lokasi yang jadi sumber, maupun lokasi-lokasi yang terkontaminasi di sekitar situ," tegasnya.
Laksana mengatakan jika tingkat paparan radiasi tak sama di semua area. Ada beberapa area yang terpapar radiasi cukup tinggi.
"Sebenarnya kalau ya tergantung lokasi. Tapi ada yang cukup tinggi. Tapi itu dengan penanganan yang ada saat ini bisa segera diselesaikan," pungkasnya.