BSSN Ingatkan Bahaya Abai Terhadap Peretasan Situs Pemerintah

3 hours ago 27

BSSN: Mengabaikan peretas portal pemerintah buka celah kerentanan baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU, – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, mengingatkan bahwa mengabaikan peretasan situs dan portal pemerintahan berpotensi membuka celah kerentanan baru. Pernyataan ini disampaikan dalam Rakerda dan Komdiphoria 2025 Diskominfo se-Kalsel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.

Menurut Nugroho, abai terhadap standar keamanan data dapat memunculkan berbagai serangan siber. Kerentanan dapat datang baik dari pihak luar negeri maupun dalam negeri yang berupaya mengakses data-data penting negara.

Ia menekankan pentingnya mitigasi setiap kali terjadi peretasan dan mengkalkulasi potensi risiko ke depan agar mencegah terbentuknya celah kerentanan baru. Nugroho juga menyoroti ancaman Zero Day Attack, yaitu serangan siber yang memanfaatkan vulnerability yang belum diketahui oleh pengembang.

Serangan siber ini sering kali tidak terdeteksi saat sistem dibangun, karena celahnya baru ditemukan oleh para peneliti keamanan yang bekerja sehari-hari. Begitu celah ditemukan, dapat digunakan untuk menyerang sistem dan aplikasi.

Nugroho menambahkan, langkah hati-hati dalam menghadapi serangan siber adalah dengan mengisolasi kerentanan dan menguji jalur yang dapat diakses oleh kerentanan tersebut. Tidak semua serangan terdeteksi dengan mudah, karena ada sistem cadangan dan pusat data yang harus diuji satu per satu.

"Kami di BSSN selalu memantau celah kerentanan dan bersinergi dengan pemerintah daerah serta instansi lainnya untuk memitigasi potensi serangan siber terhadap situs pemerintah kita," ujar Nugroho.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|