Instagram resmi mencapai tiga miliar pengguna aktif bulanan. (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instagram resmi mencapai tiga miliar pengguna aktif bulanan, menurut pengumuman CEO Meta Mark Zuckerberg dan Kepala Instagram Adam Mosseri. Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi platform milik Meta tersebut, yang sebelumnya mencatat 1 miliar pengguna pada 2018.
Mosser menyebut, pertumbuhan selama beberapa tahun terakhir didorong oleh tiga fitur utama yakni pesan langsung (DM), Reels, dan sistem rekomendasi konten. "Karena itu, kami akan terus fokus pada produk-produk tersebut dan akan mengarahkan ulang aplikasi lebih jauh ke arah DM, Reels, dan rekomendasi dalam beberapa bulan ke depan," kata dia seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (25/9/2025).
Meski pertumbuhan Instagram ditopang oleh konten rekomendasi dari akun yang tidak di-follow, pendekatan ini juga memicu kritik. Banyak pengguna ingin agar feed mereka hanya diisi oleh foto atau konten dari teman dan keluarga, bukan dari akun asing.
Menanggapi hal itu, Instagram berencana menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengatur ulang algoritma rekomendasi, khususnya di Reels. Nantinya, fitur ini bisa diperluas ke bagian feed lainnya di Instagram.
Dalam versi awal fitur yang dibagikan Mosseri, pengguna akan dapat menyesuaikan topik yang diasumsikan menarik bagi mereka. Misalnya, berdasarkan aktivitas pengguna, Instagram mungkin merekomendasikan konten seputar sepak bola, perguruan tinggi, ataupun fotografi film.
"Tapi jika Anda sudah jenuh dengan topik tertentu seperti tim favorit yang sedang kalah berturut-turut, topik tersebut bisa dihapus dari algoritma rekomendasi," kata Mosseri.
Instagram juga akan melakukan perubahan pada tampilan aplikasi. Tombol unggah konten yang saat ini berada di navigasi bawah akan digantikan dengan tautan langsung menuju fitur DM.
Sementara itu, Instagram disebut semakin mendominasi perhatian pengguna, khususnya di kalangan remaja. Adapun Facebook mengalami penurunan popularitas. Zuckerberg dilaporkan khawatir kebangkitan Instagram justru mempercepat kemunduran Facebook. Karenanya Meta tengah menyusun strategi untuk mengembalikan daya tarik Facebook, terutama di generasi muda.