Bukan Cuma Sepak Bola, Urusan Ini RI Bertarung Ketat dengan Vietnam

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Komisi XI Muhammad Misbakhun mengatakan narasi target pertumbuhan ekonomi mencapai 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto perlu diperkuat. Pasalnya pertumbuhan ekonomi ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan ASEAN.

Ia menjelaskan kini Indonesia tidak hanya berkompetisi dengan Thailand, Malaysia dan Filipina dalam mengantongi penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment. Kini, ada Vietnam yang menjadi pesaing kuat.

"Ini perlu kita kuatkan narasi 8% karena vietnam sudah mendekati 7% pertumbuhannya nanti orang akan berpikiran ternyata investasi di Vietnam lebih menguntungkan dari di Indonesia ini yang harus kita perkuat," ujar Misbakhun dalam acara Dalam acara Outlook Ekonomi DPR, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Ia pun menyoroti Indonesia menyumbang sekitar 52%-54% dari Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN. Namun, nilai ekspor Vietnam hampir tiga kali lipat dari nilai ekspor Indonesia. Walaupun sebagian besar ekspor Vietnam berasal dari produk tanpa nilai tambah yang tinggi, hal ini tetap menunjukkan kesenjangan dalam kinerja perdagangan internasional antara kedua negara. Bahkan, ia mengingatkan bahwa Indonesia harus mencegah bersaing dengan negara-negara yang ekonominya lebih kecil seperti Kamboja dan Laos.

Politikus Partai Golkar yang juga anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun terpilih sebagai ketua komisi XI DPR RI periode 2024-2029 di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Selasa, (22/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Politikus Partai Golkar yang juga anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun terpilih sebagai ketua komisi XI DPR RI periode 2024-2029 di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Selasa, (22/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Politikus Partai Golkar yang juga anggota DPR RI Mukhamad Misbakhun terpilih sebagai ketua komisi XI DPR RI periode 2024-2029 di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Jakarta, Selasa, (22/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Justru musuh kita pendatang baru di ASEAN, Vietnam. Jangan sampai kedepannya berkompetisi dengan Kamboja dan Laos," tegasnya.

Misbakhun juga menyoroti fenomena perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Tesla, Samsung, Nvidia, dan Apple yang lebih memilih Vietnam sebagai lokasi investasi mereka. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebijakan insentif yang lebih menarik di Vietnam.

"Bahkan nama-nama besar seperti Tesla Samsung Nvidia dan Apple lari ke Vietnam semua berbicara soal isu insentif kedepan kita menghadapi situasi ini," ujarnya.

Sepanjang 2024, Vietnam mencatatkan Investasi Asing Langsung/FDI meningkat 9,4% menjadi US$25,35 miliar. Jumlah ini melesat 171% dalam 10 tahun atau pada 2024 (US$9,2 miliar).

Dikutip dari Vietnamplus, sebanyak 3.375 proyek baru senilai US$19,7 miliar disetujui, naik 1,8% dan turun 7,6% secara tahunan. Aliran FDI menargetkan 18 dari 21 sektor ekonomi Vietnam, dengan industri manufaktur dan pengolahan memimpin dengan US$25,58 miliar, diikuti oleh sektor real estate dengan US$6,31 miliar.

Dari sisi investor, 114 negara dan wilayah menanamkan modal ke Vietnam. Singapura menduduki peringkat teratas dengan US$10,21 miliar, diikuti oleh Korea Selatan, China, Hong Kong, dan Jepang.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Senjata" Vietnam Yang Ancam Ekonomi RI & Jadi Penguasa ASEAN

Next Article Video: Vietnam Dihantam Topan Super Yagi, Badai Terkuat di Asia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|