Bus Transigrak untuk Siswa Disabilitas Kulonprogo, Sopir Belajar Bahasa Isyarat

2 hours ago 1

Bus Transigrak untuk Siswa Disabilitas Kulonprogo, Sopir Belajar Bahasa Isyarat Bus sekolah khusus siswa disabilitas resmi dilaunching dan kebermanfaatannya sangat langsung dirasakan pada Rabu (1/10/2025). Diharapkan bisa menambah armada agar dapat menjangkau banyak siswa disabilitas di penjuru Kulonprogo. - Harian Jogja - Khairul Ma'arif -

Harianjogja.com, KULONPROGO—Transportasi Inklusif Gratis Ramah Anak Sekolah (Transigrak) didesain ramah untuk penyandang disabilitas. Bus sekolah khusus siswa disabilitas yang dioperasikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo ini memang diperuntukkan bagi siswa disabilitas yang bersekolah di SLB Negeri 1 Kulonprogo.

Kepala Dishub Kulonprogo, Ariadi, mengatakan pada dasarnya bus inklusif ini serupa dengan bus sekolah reguler yang sudah beroperasi sebelumnya untuk siswa nondisabilitas. Menurutnya, Transigrak sudah didesain agar ramah bagi para siswa disabilitas sehingga mudah diakses dan dimanfaatkan.

"Di bagian belakang sudah didesain agar dapat menampung kursi roda untuk siswa disabilitas fisik," katanya kepada wartawan, Jumat (3/10/2025). Kursi penumpangnya pun didesain ramah disabilitas, bisa ditekuk dan disesuaikan sesuai keperluan penumpang.

Bahkan, tidak hanya desain Transigrak yang disesuaikan, sopir Transigrak pun diberikan pemahaman tentang bahasa isyarat. "Sopir dan kernet sudah diberikan sosialisasi bahasa isyarat, harapannya memudahkan komunikasi dengan siswa tunarungu dan meminimalisasi kesalahan dalam menentukan titik antar-jemput," tambah Ariadi.

Sopir bus Transigrak, Agus Paranto, membenarkan bahwa ia belajar memahami bahasa isyarat. Menurutnya, komunikasi menjadi kunci untuk menunjang kelancaran layanan Transigrak. Meskipun belum sepenuhnya menguasai bahasa isyarat, Agus tetap berupaya terus belajar demi kenyamanan para siswa disabilitas yang diantar-jemputnya.

"Bahasa isyarat tentu menjadi tantangan karena memang belum benar-benar sepenuhnya memahami, tetapi kita terus belajar," ucapnya. Upaya lain yang dilakukannya selain belajar bahasa isyarat adalah menghafalkan nama dan alamat setiap siswa disabilitas yang memanfaatkan Transigrak.

Selain itu, disediakan grup aplikasi WhatsApp yang beranggotakan sopir, kernet, serta orang tua atau wali siswa SLBN 1 Kulonprogo. Agus menyebut hal itu sebagai upaya memastikan perjalanan tetap sesuai koridor dan tidak kelewatan. "Selama perjalanan kita share lokasi langsung ke grup WA sehingga bisa dipantau langsung," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|