Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menyiapkan uang saku sebesar Rp10 juta bagi keluarga yang mengikuti program transmigrasi. Sebelum berangkat, juga ada pelatihan ketrampilan untuk bercoocktanam di lokasi Garapan.
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Nanang Putranto mengatakan, untuk pemberangkatan calon transmigran asal Gunungkidul belum ada kepastian. Pasalnya, keberangkatan masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat.
“Kita masih menunggu jadwal pemberangkatannya. Tapi, berbagai persiapan sudah dilakukan, salah satunya menetapkan tiga keluarga yang mengikuti program transmigrasi di tahun ini,” kata Nanang, Kamis (2/10/2025).
BACA JUGA: Pesan Megawati Saat Berkunjung ke BRIN
Dia menjelaskan, persiapan juga dilakukan dengan memberikan bekal pelatihan bercocoktanam bagi keluarga transmigran. Rencananya, pelatihan yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Yogyakarta hingga Jumat (3/10/2025).
“Pelatihan masih berlangsung. Adapun jenisnya tentang pengolahan tanah pertanian hingga pembuatan pupuk,” katanya.
Menurut Nanang, persiapan tidak hanya memberikan bekal pelatihan ketrampilan bercocoktanam. Pasalnya, pemkab juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 juta untuk setiap keluarga yang mengikuti transmigrasi.
“Ini bisa menjadi bekal untuk hidup di lokasi transmigrasi. Rencananya, uang ini diberikan pada saat pemberangkatan,” katanya.
Ia tidak menampik rencana pemberangkatan di tahun ini ada perubahan lokasi penempatan. Adapun lokasi tujuan penempatan ada perubahan dari rencana awal karena tidak jadi ditempatkan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.
Sebagai gantinya, calon transmigrant akan ditempatkan di Kabupaten Polewali Mandar di Provinsi Sulawesi Barat. “Tidak jadi ke Kabupaten Sukamara karena di sana difokuskan untuk program transmigrasi lokal warga setempat. Tapi, lokasi penempatan sudah tidak ada masalah karena sudah ada penggantinya,” kata Nanang.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Transmigrasi Gunungkidul, Supartono mengatakan, minat warga untuk mengikuti program transmigrasi tergolong tinggi. Oleh karenanya, ada pemilihan catrans yang akan diberangkatkan dilakukan secara selektif.
Proses seleksi dilaksanakan untuk mendapatkan calon yang benar-benar serius mengikuti transmigrasi. Adapun prosesnya dengan melaksanakan seleksi sosial ekonomi kepada catrans. Salah satunya mendatangi rumah setiap calon dengan melakukan pencatatan kepemilikan harta.
Pemkab juga akan mengobservasi kesiapan mental dan keahlian calon transmigran. Tidak hanya itu, tim juga akan memastikan bahwa calon transmigran tidak memliki utang di lembaga keuangan.
“Apabila ada [utang], calon transmigran perlu melunasinya sebagai persyaratan yang harus dipenuhi kalau terpilih untuk berangkat di program transmigrasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News