China Luncurkan Internet 10G Pertama di Dunia, Segini Kecepatannya

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - China membuat gebrakan baru yang bikin geger dunia. Di kala banyak negara yang masih berupaya menggenjot adopsi internet 5G dan beberapa mulai mengembangkan internet 6G, China malah sudah lebih dulu memperkenalkan internet 10G pertama di dunia.

China dilaporkan telah meluncurkan jaringan internet broadband 10G di kota Xiong'an, provinsi Heibei, Sunan. Ini merupakan pencapaian besar dalam infrastruktur internet global.

Adapun jaringan broadband 10G tersebut merupakan hasil kolaborasi Huawei dan Unicom, penyedia layanan telekomunikasi yang dibekingi pemerintah.

Menurut laporan The Economic Times, jaringan internet broadband 10G mampu menghasilkan kecepatan download hingga 9.834 Mbps dan upload hingga 1.008 Mbps dengan latensi 3ms.

Dikutip dari 91mobiles, Selasa (22/4/2025), kecepatan tersebut bisa menempatkan China di depan negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Singapura. Keduanya selama ini dikenal sebagai negara yang mengakomodir internet komersil tercepat di dunia.

Sebagai perbandingan, menurut laporan Statista, Uni Emirat Arab menawarkan kecepatan fixed broadband rata-rata 'hanya' sampai 313,5 Mbps. Sementara di Singapura mentok di 345,3 Mbps.

Menurut laporan, jaringan broadband 10G menggunakan teknologi 50G Passive Optical Network (PON). Teknologi itu adalah inovasi lebih lanjut dari Fibre to the X (FTTx).

Dalam skenario terbaik, teknologi 50G PON mampu menghantarkan kecepatan internet 50Gbps untuk download dan upload. Teknologi tersebut dikatakan mampu mengakomodir internet cepat tanpa pembaruan infrastruktur.

Menurut laporan, pengguna internet mampu men-download film 4K dengan ukuran 20GB dalam waktu kurang dari 20 detik. Untuk jaringan saat ini secepat 1 Gbps, butuh waktu 7-10 menit untuk download film 4K.

Untuk skenario lainnya, jaringan broadband 10G bisa digunakan dalam menjalankan komputasi cloud, realitas virtual (VR), dan realitas tertambah (AR), dengan lebih baik.

Teknologi ini juga bisa memfasilitasi penggunaan inovasi canggih lintas sektor, misalnya layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine), pendidikan, dan agrikultur.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Tarif Trump Makan Korban Baru: 800 Pekerja Volvo di AS Bakal PHK

Next Article Warga RI Makin Kecanduan Online, Ini Bukti Terbarunya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|