Jakarta, CNBC Indonesia - Gurun Thar yang dikenal sebagai wilayah tandus di India utara, telah menjadi 38% lebih hijau selama 20 tahun terakhir, Hal ini terungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports Sustainability pada 3 April 2025.
Fenomena ini terjadi akibat dua faktor utama, yakni perubahan iklim dan ekspansi pertanian serta urbanisasi di kawasan tersebut.
"Peningkatan ketersediaan air dan energi telah menyebabkan perluasan area pertanian dan perkotaan dengan peningkatan hasil panen yang cukup besar di wilayah tersebut,"kata Vimal Mishra, peneliti sekaligus profesor teknik sipil dari Indian Institute of Technology Gandhinagar, dikutip dari Live Science, Selasa (16/4/2025). "Tidak ada gurun lain di dunia yang mengalami peningkatan urbanisasi, pertanian, dan curah hujan selama periode baru-baru ini."
Gurun Thar atau dikenal juga sebagai Great Indian Desert membentang seluas 200.000 km persegi di barat laut India dan Pakistan tenggara.
Uniknya, meski berstatus gurun, wilayah ini kini menjadi yang paling padat penduduknya di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 16 juta jiwa.
Bertambahnya jumlah penduduk dalam 20 tahun terakhir telah mendorong transformasi lahan menjadi kawasan pertanian dan urban. Hal ini membuat kawasan yang dulunya gersang mulai ditutupi vegetasi.
Studi ini menggunakan citra satelit dari tahun 2001 hingga 2023. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata kehijauan sebesar 38%, dengan curah hujan monsun meningkat hingga 64%.
Hijau membawa petaka
Peningkatan vegetasi di gurun membawa peluang besar, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Namun di sisi lain, para ahli memperingatkan adanya ancaman baru yang perlu diwaspadai.
Meningkatnya curah hujan berisiko menimbulkan banjir, terutama karena hujan diproyeksikan akan turun dalam intensitas tinggi dan waktu yang singkat akibat perubahan pola iklim. Selain itu, eksploitasi air tanah untuk irigasi bisa mengancam ketersediaan sumber daya air di masa depan.
Ekspansi pertanian dan urbanisasi juga dikhawatirkan dapat mengganggu keanekaragaman hayati, khususnya spesies-spesies gurun yang telah beradaptasi dengan lingkungan ekstrem, serta mengancam kelangsungan pertanian nomaden tradisional.
Para peneliti menyarankan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di Gurun Thar. Jika dikelola dengan baik, penghijauan gurun bisa menjadi peluang besar bagi kawasan tersebut. Bahkan studi terpisah memproyeksikan bahwa sebagian besar wilayah Gurun Thar akan semakin hijau menjelang akhir abad ke-21.
Namun, peneliti mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan dan sosial budaya lokal yang ada sejak lama.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Tarif Trump Makan Korban Baru: 800 Pekerja Volvo di AS Bakal PHK
Next Article Di Atas Gunung Muncul Tanda Kiamat, Pertama dalam 4.000 Tahun