Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China memperingatkan Jerman agar tidak melakukan "manipulasi dan pencemaran" dalam kasus spionase, setelah polisi Jerman membuka penyelidikan terhadap seorang warga negara China yang diduga terlibat dalam kegiatan mata-mata.
"Kami berharap pihak Jerman akan... berhenti menggunakan apa yang disebut kasus spionase untuk melakukan manipulasi dan pencemaran, serta dengan sungguh-sungguh melindungi hak dan kepentingan sah warga negara China di Jerman," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian, Jumat (20/12/2024), dilansir AFP.
Peringatan ini muncul setelah media Jerman melaporkan bahwa seorang pria China ditahan oleh petugas keamanan sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi setelah mengambil foto di pangkalan angkatan laut Kiel-Wik pada 9 Desember.
Pangkalan tersebut, yang terletak di pelabuhan utara Jerman, adalah rumah bagi instalasi angkatan laut Jerman serta galangan kapal Thyssenkrupp, perusahaan pertahanan besar yang memproduksi kapal selam.
Pada hari yang sama, Beijing menyatakan bahwa mereka "tidak mengetahui" secara spesifik tentang kasus ini. Namun, Lin Jian menegaskan bahwa China "selalu meminta warganya di luar negeri untuk mematuhi hukum dan peraturan setempat."
Kasus ini menjadi sorotan setelah Jerman pada awal Oktober lalu menangkap seorang wanita China yang dituduh memata-matai industri pertahanan negara tersebut. Wanita tersebut, yang hanya diidentifikasi sebagai Yaqi X., diduga bekerja di sebuah perusahaan logistik, termasuk di bandara Leipzig di Jerman timur.
Ia dilaporkan memberikan informasi kepada seorang tersangka agen China lainnya yang kini telah ditahan, Jian G., yang bekerja di kantor seorang anggota parlemen Eropa dari sayap kanan Jerman, Maximilian Krah.
Menurut laporan Der Spiegel, yang mengutip sumber keamanan anonim, Yaqi X., 38 tahun, terutama menargetkan Rheinmetall, raksasa industri senjata Jerman yang memproduksi tank Leopard. Perusahaan ini menggunakan bandara Leipzig untuk penerbangan kargo.
"Aktivitas ini menunjukkan peningkatan upaya pengumpulan intelijen oleh China di sektor pertahanan Eropa," kata sumber tersebut.
Tanggapan China terhadap insiden ini mencerminkan ketegangan yang meningkat antara kedua negara terkait isu spionase dan keamanan nasional. Sementara Jerman terus memperkuat langkah-langkah keamanannya terhadap potensi ancaman, Beijing menekankan bahwa semua warganya harus dilindungi hak-haknya di luar negeri.
"Kami meminta semua pihak terkait untuk menangani kasus ini dengan obyektivitas dan tanpa prasangka," tambah Lin Jian.
Insiden ini diperkirakan akan semakin memperumit hubungan diplomatik antara Berlin dan Beijing, yang telah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk isu perdagangan dan hak asasi manusia.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: China Geram! Presiden Korsel Tuding Warganya Lakukan Spionase
Next Article Mata-Mata China Warning tentang Cowok Ganteng-Wanita Cantik, Kenapa?