REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PKB DPR RI Anggia Ermarini mengatakan, rencana pengucuran dana sebesar Rp 20 triliun oleh Danantara untuk penguatan ternak lokal perlu dibahas secara serius dan mendalam. Gelontoran dana sebesar itu harus dipastikan bisa menjadi daya ungkit yang besar, terutama terkait dampaknya terhadap peternak rakyat.
“Ini perlu kita ulik bersama. Di Fraksi PKB, hampir dua minggu sekali kami menggelar diskusi untuk membahas isu-isu krusial yang perlu kami sikapi dari parlemen. Hari ini kami membahas rencana pengucuran dana dari Danantara,” ujar Anggia, saat membuka Diskusi Publik Fraksi PKB bertajuk Danantara Kucurkan Anggaran Rp 20 Trilun untuk Penguatan Peternak Lokal: Kebangkitan Industri Perunggasan Nasional?, di Kompleks Parlemen, Kamis (27/11/2025).
Diskusi ini dihadiri sejumlah narasumber yakni Anggota Komisi IV DPR RI Jaelani, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda, Direktur Kerjasama Badan Gizi Nasional Muhammad Risa, dan Praktisi Industri Unggas Eko Putro Sandjojo. Selain itu hadir juga Sekjen Gabungan Asosiasi Peternakan Ayam Nasional Sugeng Wahyudi, dan akademisi IPB Prof Dwi Andreas Santoso.
Dalam keterangan tertulisnya, Anggia menekankan bahwa meski masih berupa wacana, isu tersebut harus didiskusikan secara terbuka agar potensi risiko dapat dimitigasi sejak awal. “Sebuah wacana kalau kita diskusikan, maka bisa kita mitigasi. Ada isu-isu krusial yang harus kita bahas sehingga masyarakat bisa memahami, dan anggota DPR juga mendapat ruang untuk mendalami persoalan,” jelasnya.
Menurut Anggia, penting bagi DPR untuk membuka wawasan, melihat situasi di lapangan, dan memetakan apa yang sebenarnya terjadi agar kebijakan yang diambil pemerintah dan lembaga terkait tepat sasaran. “Kalau Danantara benar-benar dicairkan, pertanyaannya adalah, apakah dana itu akan memperkuat peternak rakyat, atau justru sebaliknya jika skemanya tidak tepat?” tegasnya.
Anggia menuturkan pengalamannya saat berkunjung ke Blitar, salah satu sentra peternakan besar di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa banyak peternak yang masih menghadapi kesulitan dan membutuhkan dukungan konkret. “Danantara memang punya ide seperti ini, tetapi mereka belum memiliki skema yang jelas. Karena itu harus kita mitigasi. Kita ingin memastikan bagaimana peternak bisa bangkit dan sejahtera,” katanya.
Fraksi PKB, lanjut Anggia, akan terus mengawal isu ini agar kebijakan penguatan ternak lokal benar-benar berpihak kepada peternak rakyat dan tidak menimbulkan persoalan baru di sektor peternakan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan dukungan Danantara dalam membangun peternakan ayam petelur dan pedaging senilai Rp 20 triliun. Dony menyebut pembangunan peternakan tersebut saat ini masih dalam proses kajian.
"Ini juga akan dikaji, nanti tentu akan ada juga SKB (Surat Keputusan Bersama) yang akan dikeluarkan menteri untuk penugasan, kemudian kita membangun," ujar Dony di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Dony menyampaikan, program ini sangat krusial dalam memperkuat ketahanan pangan maupun Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memerlukan banyak protein. "Oleh karena itu pemerintah juga berupaya swasembada dengan protein-protein ini," ucap Dony.

1 hour ago
1













































