Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Panin Bank menjadi incaran para raksasa bank asia. Menurut sumber-sumber The Straits Times, para bank peminat bank milik Keluarga Gunawan itu termasuk DBS Group Holdings, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group.
Para sumber menyampaikan bahwa ketiga bank tersebut telah mengajukan proposal awal yang terpisah untuk membeli bank yang terdaftar di Jakarta, yang dikenal sebagai PaninBank. Bahkan, sumber-sumber itu mengatakan PaninBank juga telah menarik minat dari lembaga keuangan Asia lainnya.
Sumber menambahkan bahwa pertimbangan sedang berlangsung tapi belum ada keputusan akhir yang telah dibuat.
Sementara itu, Reuters mengabarkan dua raksasa perbankan Asia Tenggara lainnya, OCBC dan CIMB, juga tengah mengincar saham mayoritas PNBN. OCBC yang berkantor pusat di Singapura dan CIMB Malaysia telah mengajukan penawaran untuk saham PNBN milik ANZ dan keluarga Mu'min Ali Gunawan.
Ketika ditanya mengenai kabar terbaru ini, Presiden Direktur PaninBank Herwidayatmo pun masih sama dengan tanggapannya selama ini soal isu akuisisi bank pimpinannya. Ia menyatakan pihaknya tidak memiliki informasi terkait.
"Manajemen PaninBank tidak memiliki informasi terkait hal yang dipertanyakan tersebut, dan tentu saja kami harus selalu menghormati hak dan apapun keputusan pemegang saham kami. Terima kasih," ungkap Herwidayatmo saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).
Namun begitu, ia menyatakan manajemen sudah siap melepas PaninBank jika keluarga Gunawan benar-benar memutuskan melepas bank rintisannya itu. "Ya, harus siap," pungkas Herwidayatmo.
Mengingatkan saja, sebelumnya rumor pasar mengatakan bahwa raksasa bank Maybank tengah menawar PaninBank dengan harga setara 1,7 kali nilai buku atau price to book value (PBV). Maybank memiliki entitas usaha di Indonesia, yakni PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).
Maybank mengakuisisi BNII yang sebelumnya bernama Bank International Indonesia (BII) itu pada tahun 2008, dengan total saham 55,51% dan harga US$2 miliar. Nilai pembelian tersebut setara 4,6 kali PBV.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: