Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau melemah pada perdagangan Jumat (13/12/2024).
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.531.000/batang, turun Rp 17.000, dari posisi kemarin di Rp 1.548.000.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari ini berada di harga Rp 1.382.000 per gram, turun Rp 17.000 dari posisi perdagangan kemarin.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga emas Antam yang kembali menguat terjadi di tengah mulai lesunya harga emas dunia kemarin, karena investor tampaknya mulai merealisasikan keuntungannya.
Merujuk dataRefinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas dunia ditutup ambles 1,35% di US$ 2.681,33 per troy ons. Namun pada perdagangan Jumat pagi hari ini sekitar pukul 09:10 WIB, emas cenderung menguat lagi 0,19% ke US$ 2.686,49 per troy ons.
Tampaknya, investor mulai meralisasikan keuntungannya di emas setelah empat hari beruntun menguat. Tak hanya itu saja, koreksi emas terjadi setelah pada Rabu lalu harga emas berhasil menyentuh rekor tertingginya dalam lima pekan terakhir.
Investor juga mencerna data inflasi Amerika Serikat (AS) terbaru yang cenderung bervariasi. Semalam, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Produsen (IHP) Negeri Paman Sam pada November lalu justru lebih panas dari Indeks Harga Saham (IHK) dan lebih tinggi dari prediksi pasar sebelumnya.
IHP AS pada bulan lalu tercatat tumbuh mencapai 3% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari Oktober lalu yang tumbuh 2,6%. Angka ini juga lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 2,6%.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), IHP Negeri Paman Sam bulan lalu tumbuh mencapai 0,4%, lebih tinggi dari Oktober lalu sebesar 0,3% dan juga lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 0,2%.
Pertumbuhan IHP AS sangat kontras dengan IHK AS yang dirilis Rabu lalu, di mana data IHK terbaru sudah sesuai dengan pasar.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% yoy, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6%.
Sedangkan secara bulanan, IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3% (mtm), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%.
Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos MI Bongkar Sebab Triliunan Dana Asing Kabur Dari Pasar RI
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 24 Juli Naik Rp 4.000 Jadi Segini