Defisit Rp 10 T, Bukalapak Malah Buyback Saham! Manajemen Buka Suara

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan rencana pembelian kembali saham (Buyback) PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) saat mengalami defisit sebesar Rp 10 triliun. Manajemen menyebut, keputusan tersebut merupakan hasil evaluasi yang matang dan strategis.

"Tujuan utama untuk melindungi dan menciptakan nilai bagi pemegang saham publik, khususnya di tengah volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian kondisi makro ekonomi saat ini," tulis manajemen BUKA melalui keterbukaan informasi BEI, Kamis (24/4).

Menurutnya, sebagai perusahaan yang tercatat di Papan Ekonomi Baru, Perseroan menyadari pentingnya menjaga kepercayaan investor serta menciptakan stabilitas nilai saham yang mencerminkan fundamental dan prospek jangka panjang Perseroan.

"Sebagaimana telah disampaikan dalam Keterbukaan Informasi Perseroan tanggal 25 Maret 2025, aksi Buyback ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan antara fundamental Perseroan dan fluktuasi kondisi pasar saat ini, serta tingkat kepercayaan para pemangku kepentingan dapat terus terjaga dalam mendukung usaha Perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan," jelasnya.

Manajemen menegaskan, pelaksanaan Buyback memberikan indikasi bahwa Perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan pembelian saham tanpa mengganggu kondisi keuangan, operasional atau investasi lainnya yang menunjukkan bahwa Perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat.

Perseroan juga berkomitmen untuk mengevaluasi secara berkala peluang investasi lainnya, termasuk pengembangan operasional dan inovasi bisnis baru, dengan pendekatan yang selektif, berkelanjutan, dan berdasarkan pertimbangan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemegang saham.

Sementara, terkait pertimbangan pemilihan waktu pelaksanaan buyback khususnya ketika Perseroan masih membukukan saldo akumulasi rugi sebesar Rp10,25 triliun per 31 Desember 2024, manajemen memastikan tidak akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan maupun operasional Perseroan.

"Hal ini sesuai dengan informasi yang telah kami sampaikan pada Keterbukaan Informasi perseroan tanggal 25 Maret 2025 pada bagian pembahasan dan analisis manajemen mengenai pengaruh pembelian kembali saham terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan di masa mendatang," jelasnya.

Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar untuk melakukan Buyback, antara lain, kondisi keuangan yang kuat dimana memiliki posisi kas, modal, dan likuiditas yang memadai untuk membiayai buyback ini secara internal tanpa mengganggu kegiatan operasional, kewajiban keuangan, atau rencana investasi yang sedang berjalan.

Selain itu, perseroan memandang, saat ini dinilai tidak mencerminkan nilai intrinsik dan fundamental jangka panjang Perseroan. buyback dilakukan sebagai langkah untuk menstabilkan harga saham dan mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek bisnis ke depan.

Terakhir, pelaksanaan buyback pada saat ini merupakan sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen memiliki keyakinan terhadap pemulihan dan pertumbuhan kinerja di masa depan. Selain itu, buyback juga berpotensi meningkatkan rasio kinerja keuangan serta menciptakan struktur modal yang lebih efisien.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasar Saham Bergejolak, OJK Sahkan "Buyback" Saham Tanpa RUPS

Next Article Ini Alasan Bukalapak (BUKA) Tutup Lapak Jualan Online

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|