6 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa pihaknya mendorong program hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri hingga sektor paling hilir. Indonesia dinilai jangan berpuas diri atas pencapaian hilirisasi saat ini.
Indonesia sendiri dinilai harus sadar atas nilai tambah yang bisa didapatkan bila sektor hilirisasi dan industrialisasi di dalam negeri didorong hingga akhir.
"Jadi kita tidak hanya berpuas industri-nya sudah masuk, investor-nya sudah masuk, tapi kita gak punya pengembangan teknologi di dalam negeri. Nah, saya kira yang terakhir ini juga satu hal yang penting adalah kalau kita mau mendorong hilirisasi-nya sampai ke hilir, industrialisasi-nya sampai ke hilir, kita harus tahu value added-nya," kata dia dalam acara MINDialogue Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, dikutip Jumat (10/1/2025).
Dia menekankan bahwa industrialisasi dan hilirisasi harus dipandang sebagai satu kesatuan. Hal itu menyangkut pada komoditas tambang yang saling bersinggungan satu sama lain.
Misalnya industri baterai kendaraan listrik, Seto menjelaskan banyak komponen yang saling beririsan dalam pembuatan produk tersebut.
"Jadi jangan kita melihat hilirisasi atau industrialisasi-nya itu piece by piece atau commodity by commodity. Ini contohnya kalau bisa dilihat, ini adalah bagaimana kalau kita mau membangun supply chain lithium battery.Itu tidak hanya butuh nikel, kita butuh tembaga, kita butuh aluminium, kita butuh mangan, kita butuh kobalt, kita butuh lithium, terus kita butuh berbagai teknologi yang berbeda-beda," jelasnya.
Dia menilai hal tersebut bisa mendorong terbentuknya satu ekosistem yang bisa membuat Indonesia lebih besar di kancah dunia.
"Akhirnya, ketika kita akan nanti kompetisi ke pasar dunia, ini sudah by ekosistem. Ini yang seperti yang, ini kita di luar Tiongkok, ekosistem lithium battery di Indonesia itu salah satu yang paling lengkap. Even Korea, Jepang, masih agak ketinggalan dibandingkan kita untuk ini," bebernya.
Dengan begitu, Seto menilai sektor hilirisasi di Indonesia sejatinya sudah cukup lengkap untuk bisa didorong pada sektor industrialisasi yang masih harus disinkronisasi dalam negeri.
"Jadi saya kira stepnya sudah cukup bagus untuk hilirisasi mineral, tinggal tadi bagaimana kita menjaga konsistensi dan sinkronisasi kebijakannya. Jadi jangan berubah-berubah, saya kira ini satu hal yang penting. Dan ini resepnya juga sama kok untuk industrialisasi yang lainnya," tandasnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Izin, Masalah RI Gaet Investasi Perusahaan Teknologi Raksasa
Next Article Video: Strategi MIND ID Jadi Tulang Punggung Hilirisasi Pertambangan
