FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
03 January 2025 08:55

Tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) alias KPK di Korsel tiba di kediaman Presiden Yoon Suk Yeol, Jumat (3/1) dini hari. Ini dilakukan untuk melaksanakan surat perintah penahanannya terkait penetapan darurat militer pada awal Desember lalu. (Yonhap/via REUTERS)

Perintah penjemputan paksa ini dilakukan usai Presiden Yoon tiga kali mangkir dari pemeriksaan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Hal tersebut merupakan pertama kalinya negara itu berusaha menangkap seorang pemimpin yang sedang menjabat. Yoon sendiri sedang ditangguhkan jabatannya sebagai presiden oleh anggota parlemen, di tengah proses pemakzulan yang ia sedang hadapi. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Laporan media mengatakan kendaraan CIO tidak langsung memasuki kompleks, sebagian karena bus menghalangi jalan masuk. Tetapi rekaman langsung kemudian memperlihatkan beberapa pejabat CIO berjalan kaki melewati gerbang yang terbuka. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Surat perintah penangkapan saat ini berlaku hingga 6 Januari dan hanya memberi waktu 48 jam bagi penyidik untuk menahan Yoon setelah ia ditangkap. Penyidik kemudian harus memutuskan apakah akan meminta surat perintah penahanan atau membebaskannya. Dilaporkan pula bagaimana militer tengah menghalangi upaya KPK Korsel itu. (REUTERS/Kim Hong-Ji)