Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi dunia kembali gelap karena dinamika politik dan ekonomi serta ketegangan di berbagai kawasan. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap Indonesia.
Hal ini juga menjadi sorotan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan juga Bank Indonesia. "Dinamika politik security ini beri pengaruh sangat nyata terhadap tren ekonomi dunia," kata Sri Mulyani, dikutip Jumat (20/12/2024).
Terpisah, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan lebih rendah. "Volume perdagangan dunia tetap rendah, di tengah perlambatan ekonomi, disrupsi mata rantai pasokan global meningkat," tuturnya.
Perry mengatakan, inflasi di negara maju dan negara berkembang kini meningkat dan mendorong bank sentral di banyak negara dengan mengeksekusi kebijakan moneter yang agresif.
Di tengah situasi tersebut, Investor terkenal sekaligus penulis buku keuangan terlaris 'Rich Dad Poor Dad', Robert Kiyosaki mengungkapkan, ada tiga aset penting untuk menghadapi 'kiamat' finansial.
Dalam postingan X, pada 1 Desember lalu, Kiyosaki memperingatkan akan segera terjadi keruntuhan pasar dan kemungkinan depresi hebat berikutnya.
Ia menekankan bahwa membeli emas, perak, dan Bitcoin (BTC) adalah pertahanan terbaik terhadap potensi keruntuhan.
Ia menunjuk pada apa yang dia sebut sebagai "3 antek" yakni yang menjalankan Gedung Putih (Presiden AS), Departemen Keuangan AS, dan Federal Reserve sebagai indikator krisis yang akan datang.
"[Karena] Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Fed, kemungkinan depresi hebat berikutnya [terjadi]. Mungkin perang. Bagi jutaan orang, masa-masa sulit akan segera tiba," kata dia.
"Bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap, Depresi Hebat berikutnya akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka. Mohon bersiap. Jaga diri kamu. Beli emas, perak, Bitcoin," tambah Kiyosaki.
Patut dicatat bahwa meskipun Kiyosaki memberikan nasihat mengenai akumulasi aset, ia telah lama menuduh pemerintah dan lembaga terkait gagal mengelola perekonomian secara efektif.
Kiyosaki di masa lalu telah menyatakan kritik pedas dan ketidakpercayaan terhadap Federal Reserve dan komponen pemerintah lainnya, dengan menyebut mereka sebagai "keluarga Adams" dan "kartun yang membunuh perekonomian." Dia telah menegaskan bahwa perekonomian "dalam masalah serius" dan bahwa entitas-entitas ini "bukan teman kita."
Seperti dilansir Finbold, penasehat keuangan ini mengungkapkan pandangannya bahwa pemerintah menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap warga negaranya.
Dia menyarankan bahwa satu-satunya metode untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang terkasih adalah dengan bekerja dengan rajin, membelanjakan uang dengan bijaksana, dan berinvestasi pada aset seperti emas, perak, dan Bitcoin.
Selain itu, Kiyosaki juga merupakan kritikus yang lantang terhadap kebijaksanaan keuangan konvensional dan pendukung pendidikan keuangan untuk mencapai kekayaan dan kesuksesan.
Peringatan dan nasihat terbarunya dalam menghadapi potensi tantangan Depresi Hebat serupa dengan pandangan sebelumnya mengenai intelijen finansial dan investasi strategis, di mana ia mengadvokasi tiga kelas aset.
Memang benar, Kiyosaki telah memperingatkan agar tidak mengumpulkan produk investasi tradisional, yang menurutnya merupakan aset yang dianggapnya tidak berharga. Hal ini mencakup uang kertas, saham, obligasi, reksa dana, dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).
Ia menyatakan bahwa investasi inilah yang sering dilakukan oleh masyarakat miskin dan kelas menengah, yang bekerja dengan tekun pada pekerjaan yang memberikan penghasilan "palsu" yang dapat dikenai pajak, dan menjanjikan gaji yang konsisten, namun tidak memberikan jaminan kerja.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dunia Bergejolak, Gubernur BI Sebut Ekonomi Melambat di 2025
Next Article Ini Perbedaan Paling Jelas Orang Kaya dan Miskin Versi Robert Kiyosaki