Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem pertahanan udara Rusia disebut menjadi penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines, J2-8243, di Aktau, Kazakstan, Rabu lalu. Peristiwa ini sebelumnya menewaskan 38 dari total 67 orang yang berada di dalam pesawat.
Mengutip Reuters, Jumat (27/12/2024), setidaknya empat sumber membeberkan fakta itu. Ini berasal dari temuan awal penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat nahas itu.
"Penerbangan J2-8243 jatuh pada hari Rabu ... setelah berbelok dari area Rusia selatan tempat Moskow telah berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat nirawak Ukraina," tulis laman itu.
"Ini membuka tab baru pesawat jet penumpang itu yang terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny, di wilayah Chechnya selatan Rusia, sebelum berbelok ratusan mil melintasi Laut Kaspia," tambahnya.
Secara rinci disebutkan bahwa salah satu sumber berasal dari Azerbaijan. Ia mengatakan ke laman tersebut bahwa hasil awal menunjukkan pesawat itu ditabrak oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia.
"Komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem 'peperangan elektronik' saat mendekati Grozny," kata sumber itu.
"Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja. Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan itu," tambah sumber tersebut lagi.
Tiga sumber lain mengonfirmasi kesimpulan awal yang sama. Sayangnya tak dijelaskan rinci apa yang dikatakan dan dari mana sumber berasal.
Dalam laporan lama AFP, dikatakan bahwa ada pula sumber sebenarnya berasal dari pejabat Azerbaijan dan Amerika Serikat (AS). Pesawat Embraer 190 seharusnya terbang ke arah barat laut dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke kota Grozny di Chechnya, Rusia selatan, tetapi malah berbelok jauh dari jalurnya melintasi Laut Kaspia.
"Penyelidikan sedang berlangsung, dengan situs web pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, mengutip pernyataan pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa mereka yakin rudal Rusia yang ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S menjatuhkan pesawat tersebut," muat laman Prancis tersebut.
Klaim tersebut juga dilaporkan oleh The New York Times, penyiar Euronews, dan kantor berita Turki, Anadolu. Euronews mengutip sumber pemerintah Azerbaijan yang mengatakan bahwa ada "pecahan peluru menghantam penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan".
Beberapa pakar penerbangan dan militer mengatakan bahwa pesawat tersebut mungkin secara tidak sengaja ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia karena terbang di area tempat aktivitas pesawat nirawak Ukraina dilaporkan. Seorang mantan pakar di badan investigasi kecelakaan udara BEA Prancis mengatakan tampaknya ada banyak kerusakan akibat pecahan peluru di reruntuhan pesawat.
"Kerusakan itu mengingatkan pada penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh dengan rudal darat-ke-udara oleh pemberontak yang didukung Rusia di atas Ukraina timur pada tahun 2014," kata pakar itu dengan syarat anonim.
Juru bicara Rusia Dmitry Peskov mengecam pemberitaan ini. Ia mengatakan adalah hal yang salah membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan penyelidikan diberikan.
Sementara itu, kotak hitam pesawat sendiri sudah ditemukan. Laporan ini menampik dugaan penyebab sebelumnya bahwa, pesawat jatuh setelah melewati sekawanan burung.
Di Azerbaijan sendiri Presiden Ilham Aliyev menyatakan hari Kamis sebagai hari berkabung. Ia membatalkan rencana kunjungan ke Rusia untuk menghadiri pertemuan puncak informal Commonwealth of Independent States (CIS), sebuah kelompok negara-negara bekas Uni Soviet.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dalam kecelakaan itu... dan mendoakan agar korban luka segera pulih," kata Aliyev dalam sebuah unggahan di media sosial.
Situs web Flight Radar menunjukkan pesawat itu menyimpang dari rute normalnya, melintasi Laut Kaspia, lalu berputar-putar di atas area tempat pesawat itu akhirnya jatuh di dekat Aktau, di pantai timur laut tersebut. Kazakhstan mengatakan pesawat itu membawa 37 penumpang Azerbaijan, enam warga Kazakh, tiga warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Presiden Azerbaijan Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airl
Next Article Innalillahi, Pesawat Penumpang Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan