Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini publik ramai membahas keberadaan mobil mewah Rolls-Royce di gudang Kementerian Sosial (Kemensos). Mobil sedan premium ini ternyata tidak bertuan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, mobil Rolls-Royce tersebut merupakan barang yang diperoleh dari undian gratis. Rolls-Royce ini diserahkan kepada Kemensos dari penyelenggara undian karena pemenangnya tidak bisa menebus hadiah tersebut.
"Jadi ada undian, waktu itu harganya mobil Rolls-Royce, kemudian yang dapat itu harus bayar 25 persen. Mereka nggak mampu, maunya dijual aja," kata Gus Ipul, dikutip dari Detikcom pada Minggu (29/12/2024).
Berdasarkan penelusuran, harga pasaran mobil Rolls-Royce cukup fantastis yakni mencapai Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar. Artinya, pemenang undian ini harus membayar biaya penebusan sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 6,25 miliar.
Rolls-Royce ini sebenarnya sudah pernah dilelang Kemensos, namun sampai saat ini belum ada yang mampu membelinya. Selain mobil Rolls Royce, ada juga emas batangan yang tidak diambil oleh pemenang undian, karena tak mampu menebus dengan harga tertentu.
"Setelah dijual, nggak ada yang mau beli sampai sekarang," katanya.
Kemensos menyebut, uang tebusan undian gratis berhadiah tersebut sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian. Dana hasil tebusan undian berhadiah ini nantinya akan digunakan untuk mendukung program-program Kemensos.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan bahwa mobil mewah hadiah undian itu sudah ada di gudang Kemensos sejak 2016. Kemensos kemudian pernah melelang mobil tersebut pada 2021 silam, namun belum menemukan pembelinya.
Lantas, Kemensos akan mengajukan lelang terhadap satu unit mobil Rolls-Royce tersebut pada 2025 mendatang.
"Tahun depan mau diajukan untuk dilelang, karena yang dilelang bukan Kemensos," kata Gus Ipul.
Di samping Rolls-Royce, Kemensos bakal mengajukan lelang untuk emas yang juga tersimpan di gudang. Barang-barang ini akan dilelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Serang yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Nilai harganya berapa yang menentukan KPKNL, dilelang lewat sana. Hasilnya penerimaan negara bukan pajak kemudian digunakan Kemensos untuk melaksanakan bantuan (bagi) yang membutuhkan. Selama ini begitu," jelas Gus Ipul.
Dia pun memastikan Kemensos akan bekerja sesuai ketentuan yang berlaku. Pelelangan tersebut dilakukan agar barang-barang itu tidak terus-terusan tersimpan di gudang.
Merujuk Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Undiah Gratis Berhadiah, setelah dilakukan penentuan pemenang selama jangka waktu 30 hari dan hadiah tersebut tidak diambil oleh pemenang/hadiah tidak tertebak ( HTDP/HTT), maka barang tersebut harus diserahkan kepada Kemensos.
Setelah itu, Kemensos bisa mengusulkan lelang barang berupa HTT kepada KPKNL Kementerian Keuangan.
"Hasil lelang dari HTT tersebut masuk dalam anggaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak ) dan dapat digunakan Kemensos untuk membiayai kegiatan bansos , pemberdayaan sosial dan rehabilitasi sosial bagi masyarakat yang beresiko sosial," terangnya.
Publik tentu penasaran dengan asal-usul Rolls-Royce di gudang Kemensos. Pada 2015 silam, Batik Air yang berada di bawah naungan Lion Air Group mengundi hadiah utama berupa mobil mewah Rolls-Royce. Akan tetapi, pemenang tak bisa dihubungi sehingga Batik Air menyerahkan hadiah Rolls-Royce kepada Kemensos.
Mobil Rolls-Royce ini merupakan grand prize dari program undian Batik Air yaitu 'Pergi dengan Batik Air, Pulang Bawa Rolls-Royce' yang berlangsung dari Agustus 2015 hingga Januari 2016 dengan hadiah bulanan berupa dua unit Honda Jazz dan satu unit Mercedes Benz.
Direktur Utama Batik Air Capt. Achmad Luthfie menyatakan, pihaknya memutuskan untuk menyerahkan Rolls-Royce kepada Kemensos. Sebab, saat penarikan undian grand prize yang diadakan pada Januari 2016, Batik Air telah menghubungi 3 pemenang dan tidak ada yang berhasil menjawab panggilan telepon dari perusahaan.
"Sehingga, status dari Rolls-Royce menjadi Hadiah Tidak Tertebak (HTT) dan wajib diserahkan ke Kementerian Sosial," tandas dia.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
6 BUMN Karya Akan Dilebur, Target Rampung Akhir Maret 2025
Next Article Mesin Terbakar Saat Lepas Landas, Cathay Periksa Semua Pesawat Airbus