Hadapi Trump, Prabowo Pilih Strategi Ini untuk Selamatkan RI

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Prabowo Subianto memastikan akan menempuh jalur bilateral dalam rangka menghadapi ancaman kebijakan presiden terpilih Donald Trump terkait dengan pengenaan tarif perdagangan yang lebih tinggi.

Trump pada periode 2 atau kerap disebut Trump 2.0 diyakini akan membuat dunia lebih cemas karena proteksionismenya yang lebih luas. Tak hanya melawan China, Trump berkomitmen untuk mengurangi defisit dengan negara-negara yang selama ini menyumbang defisit dalam jumlah besar. Berkaca pada data statistik perdagangan AS, Indonesia menjadi salah satu penyumbang defisit terbesar ke-15.

Airlangga menuturkan Amerika Serikat (AS) sudah mengenakan tarif ke Indonesia. Tarif impor ini dikenakan untuk sepatu, baju dan berbagai komoditas Indonesia. Sementara itu, Vietnam dibebaskan tarif.

"Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan AS ke Indonesia," papar Airlangga, Senin (13/1/2025).

Kendati demikian, Airlangga menegaskan Indonesia akan melakukan kerja sama ekonomi bilateral agar mendapatkan penurunan tarif.

"Ya kita sedang minta akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral supaya tarifnya kita turunkan," ujar Airlangga.

Bilateral bisa dalam bentuk free trade agreement (FTA) atau format lainnya. Pihaknya tidak akan menempuh jalur World Trade Organization (WTO) karena fokus permasalahannya berbeda.

"Kalau WTO kan lain lagi, kita malah dipersoalakan di WTO untuk beberapa hal, kelapa sawit untuk nikel itu semua masuk WTO kita," katanya.

Dampak paling terasa di Asia kemungkinan besar akan terjadi melalui kebijakan Trump terkait perdagangan, di mana ia mengancam selama kampanye untuk mengenakan tarif 60% pada produk-produk China dan tarif universal sebesar 10% atau 20%.

Katrina Ell, direktur riset ekonomi di Moody's Analytics, mengatakan Asia menjadi salah satu wilayah yang bisa dirugikan oleh kebijakan tarif Trump.

"Kebijakan perdagangan global Trump menimbulkan kecemasan khususnya di Asia, mengingat platform proteksionis yang kuat, di mana tarif yang lebih agresif pada impor ke AS telah dijanjikan," tutur Ell, dikutip dari BBC.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Kaji Pemberlakuan Status Darurat Ekonomi Nasional di AS

Next Article Siaga 'Malapetaka' Asia karena Trump Presiden AS Lagi, RI Disebut

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|