HPP Baru Beras-Jagung Berlaku 15 Januari dan 1 Februari, Ini Alasannya

3 months ago 33

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumumkan, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap produk hasil petani gabah beras berlaku mulai 15 Januari 2025. Sementara HPP jagung mulai berlaku 1 Februari 2025.

Keputusan tersebut telah melalui rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto. Nantinya, pemerintah melalui Perum Bulog akan membeli gabah beras sebesar Rp 6.500 sementara jagung sebesar Rp 5.500.

Zulhas menjabarkan, pemberlakuan jadwal tersebut tidak dilakukan saat ini untuk menghindari persediaan stok. Khusus untuk jagung, hasil panen tahun ini mulai berlaku per 1 Februari 2025.

"Karena khawatirnya kalau diberlakukan sekarang, nanti stok yang ada, bukan menyelesaikan masalah kan karena tujuannya kan jangan sampai petani yang panen nanti tidak terserap," ujarnya di Graha Mandiri Jakarta, Senin (6/1).

"Jadi jagung hasil panen tahun ini dimulai berlaku 1 Februari pada panen yang masak yang akan datang bukan stok jagung yang ada, tapi hasil panen 2025 yang diperkirakan mulai bulan Februari. Maka berlaku persiapan Bulog sebagainya 1 Februari baru dimulai," lanjutnya.

Artinya, HPP beras di gudang Bulog yang awalnya Rp 11.000 per Kg akan menjadi Rp 12.000 per Kg.

Sebelumnya, Zulkifli mengungkapkan keputusan untuk menaikkan HPP gabah dan jagung yang diambil Prabowo sangat penting dan bersejarah. Hal ini sebagai salah satu langkah strategis pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, hingga membuat satu keputusan penting yang menguntungkan petani Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta pada Senin (30/12/2024).

"Dan poin penting, ya tadi, menjadi keputusan bersejarah, saya kira, dalam rapat-rapat kabinet yang saya ikuti, ini, hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi beras, gabah, petani, akan ditampung," kata Zulhas.

"Dengan harga, berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah," sambungnya.

Menurutnya penyerapan berapapun hasil jagung dan gabah petani ini merupakan suatu keputusan presiden yang sangat berani.

"Berapa saja, jagung dan gabah petani. Ini baru satu keputusan yang berani. Tadi dalam perdebatannya, kalau beli, gudangnya dimana, nyimpannya di mana. Kami bahas sampai detil. Ada gudang Bulog nanti akan dipergunakan, ada gudang resi gudang akan digunakan, ada gudang induk koperasi akan digunakan," jelasnya.

Selain itu pemerintah juga memutuskan untuk tidak melakukan importasi beras, jagung, gula, dan garam tahun depan.

Lebih lanjut ia juga mengabarkan dalam rapat diputuskan pemerintah juga bakal meningkatkan harga jual gabah dan jagung di tingkat petani.

"Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500," ungkap Zulhas.

Sebelumnya, dalam aturan baru Perbadan No 4/2024, HPP GKP telah dinaikkan Rp1.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg di petani dan Rp 6.100 per kg di penggilingan, HPP GKG menjadi Rp7.300 per kg di penggilingan dan Rp7.400 di Bulog, serta HPP beras di gudang Bulog jadi Rp11.000 per kg.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Zulhas: RI Banyak Pakar Tapi Menuju Swasembada Pangan "Ruwet"

Next Article Jadi Menko Pangan, Zulhas Bilang Gini Soal Target 100 Hari

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|