IHSG Ambruk ke 6.900, Analis Tunjuk The Fed

3 months ago 40

8000hoki Agen web Slot Gacor Malaysia Terbaik Sering Lancar Win Online

hoki kilat slot Situs web Slots Maxwin Vietnam Terkini Sering Win Full Non Stop

1000 Hoki Online Login web Slots Maxwin Cambodia Terbaru Pasti Jackpot Full Non Stop

5000hoki List Login server Slots Gacor Myanmar Terkini Sering Lancar Menang Setiap Hari

7000 hoki List ID situs Slot Maxwin Thailand Terpercaya Sering Lancar Win Full Online

9000 hoki Data Login server Slots Gacor Vietnam Terpercaya Mudah Scatter Full Non Stop

Data Akun Slots Maxwin basis Japan Terbaik Gampang Lancar Scatter Full Online

Idagent138 Akun Slot Gacor

Luckygaming138 Slot Terpercaya

Adugaming Akun Slot Online

kiss69 Daftar Akun Slot Anti Rungkat

Agent188 login Akun Slot Anti Rungkat Terbaik

Moto128 Daftar Akun Slot Online

Betplay138 Akun Slot Anti Rungkad

Letsbet77 login Slot Anti Rungkad

Portbet88 Slot Anti Rungkad Terbaik

Jfgaming168 Daftar Slot Maxwin Terbaik

Mg138 Akun Slot Anti Rungkad

Adagaming168 Slot Gacor Online

Kingbet189 Slot Anti Rungkad

Summer138 login Akun Slot Game Terpercaya

Evorabid77 Daftar Slot Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia terimbas dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk hingga lebih dari 2% pada perdagangan sesi I hari ini.

Per pukul 09:24 WIB, IHSG sudah ambruk 2,13% ke posisi 6.956,31. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.900, di mana terakhir kali IHSG menyentuh level ini pada perdagangan 27 Juni 2024.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 2,9 triliun dengan melibatkan 4,1 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 247.791 kali.

Sementara pada perdagangan sesi II IHSG masih terjerembab di zona merah dengan anjlok 1,63% ke level 6.991.

Analis Senior Investment Information Mirae Nafan Aji Gusta mengatakan The Fed yang pada akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan secara moderat yaitu sebesar 25 bps menjadi 4,25%-4,50%, sesuai dengan proyeksi sebelumnya.

Meskipun demikian, pasar saham AS bereaksi negatif akibat faktor pernyataan bernada hawkish dari Powell.

"Bahkan DXY terus menguat di atas 107,8. Hal tersebut tentunya akan menjadi sentimen bagi IHSG pada perdagangan hari ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/12).

Menurutnya, bagi Powell, perekonomian AS tumbuh lebih cepat pada paruh kedua tahun 2024 dibandingkan dengan yang diharapkan, sehingga berada di atas ekspektasi the Fed.

Maka dari itu, terdapat alasan bagi the Fed untuk lebih hati-hati terhadap penerapan rate cut ke depan akibat faktor tekanan inflasi di masa pemerintahan Trump nantinya.

Hal senada juga juga disampaikan Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Dia mengatakan penurunan tingkat suku bunga The Fed dikhawatirkan akan jauh lebih terbatas.

"Hal ini sebetulnya sudah mampu diprediksi, namun mungkin pelaku pasar dan investor tidak mampu menerimanya karena pada kenyataannya memang tahun depan mungkin pemangkasan tingkat suku bunga hanya akan terjadi terbatas," ungkapnya.

Selain itu sentimen dari dalam negeri juga kurang mendukung, sehingga hal ini membuat pelaku pasar dan investor juga enggan untuk masuk ke dalam aset aset yang berisiko.

Sebagai infromasi, pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35%-4,50%, sesuai ekspektasi pasar. Akan tetapi di balik pemangkasan, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan akan lebih hati-hati.

The Fed menunjukkan bahwa mereka mungkin hanya akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Ekspektasi tersebut tercermin dari dot plot terbaru November ini. Dot plot merupakan matriks ekspektasi dan pandangan suku bunga masa depan dari masing-masing anggota Federal Open Market Committee (FOMC).

Bahkan merujuk dot plot terbaru, dua pemotongan yang diekspektasikan pada 2025 ini hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.

"Dengan langkah hari ini, kami telah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, dan stance kebijakan kami kini jauh lebih longgar. Oleh karena itu, kami bisa lebih berhati-hati saat mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami." ujar Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi pers usai rapat.

Pemangkasan suku bunga The Fed yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar ini membuat investor asing cenderung kembali melepas saham-saham di RI dan cenderung mengalihkannya ke pasar keuangan AS.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Tumbang, Dolar AS Terus Pepet Level Rp16.000

Next Article Video: Akhir Pekan Suram, IHSG Dan Rupiah Kompak Melemah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|