Inflasi Terendah Sepanjang Masa, Positif atau Negatif Buat Ekonomi RI?

3 months ago 34

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mencatatkan angka inflasi terendah sepanjang sejarah pada 2024, yaitu di level 1,57%. Pemerintah menganggap, angka inflasi tersebut menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia masih baik.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, inflasi yang rendah ini menandakan keberhasilan pemerintah mengendalikan level inflasi sepanjang tahun lalu sesuai target di rentang 1,5%-3,5%.

"Kalau inflasi kan memang sepanjang tahun kemarin itu kan relatif capaiannya kan sangat terkendali, di dalam rentang target 2,5% plus minus 1% walau angkanya satu koma sekian," kata Susiwijono di kantornya, Jakarta, Jumat (3/1/2024).

Susiwijono menjelaskan level inflasi tersebut bisa dibilang baik karena dari sisi tekanan harga pangan bergejolak atau volatile food juga rendah, di level rendah sebesar 0,12% dari catatan per Desember 2023 yang mencapai 6,73%.

"Dan juga terkonfirmasi sebenarnya memang, bahkan yang kemarin volatile food sudah tidak deflasi lagi, artinya beberapa catatan dari inflasi kemarin menurut saya cukup bagus angkanya," tegas Susiwijono.

Di samping angka inflasi yang sesuai target, Susiwijono mengingatkan, indikator yang menunjukkan pergerakan aktivitas industri manufaktur Indonesia, yakni Purchasing Managers' Index (PMI) sudah kembali ke level ekspansif, atau di atas 50.

Angka indeks PMI Manufaktur Indonesia per Desember 2024 mencapai level 51,2 setelah sempat berada di level kontraksi selama lima bulan beruntun.

"Ukuran dari PMI itu kan berarti industri manufaktur bergerak semuanya, produksinya juga meningkat semuanya dari beberapa indikator survei indeks PMI itu kan mengonfirmasi sektor riil, industri manufaktur kita bergerak sangat baik," tutur Susiwijono.

Dengan catatan angka inflasi yang terkendali dan PMI yang kembali bertengger di level ekspansif, Susiwijono mengaku optimis ekonomi Indonesia pada 2025 prospeknya sangat cerah.

"Artinya dari dua indikator makro kita, inflasi cukup terkendali, kemudian juga dari sisi pergerakan sektor riil di mana industri manufaktur kan sharenya ke PDB kan paling besar, kalau kita lihat kan hampir 18-19%. Jadi menurut saya kita cukup optimislah di 2025 dengan hasil angka-angka indikator makro kemarin," kata Susiwijono.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat Inflasi Desember 2024 Naik Menjadi 0,44% (mtm)

Next Article Inflasi Inggris Naik 2,2%, Melebihi Target Bank Sentral

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|