Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten e-commerce PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli melaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 270 karyawan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), BELI menyebutkan hal itu merupakan bagian dari strategi penyesuaian organisasi yang telah dimulai dan selesai pada Oktober 2025.
Manajemen mengungkapkan bahwa hal itu perlu dilakukan untuk memastikan perusahaan dapat bergerak lebih efektif dan efisien. Dengan adanya perampingan karyawan ini, perusahaan dapat menekan beban operasional, sehingga dapat membantu perbaikan kinerja ke depan.
"Dengan tujuan membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham," tulis manajemen BELI dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (5/11/2025).
Perseroan menegaskan, seluruh hak karyawan yang terdampak telah dipenuhi sesuai atau bahkan melebihi ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan di Indonesia.
Sementara itu Merujuk pada laporan keuangan terbaru dikutip dari keterbukaan informasi BEI, rugi tahun berjalan emiten terafiliasi Grup Djarum ini per September 2025 tercatat sebesar Rp1,85 triliun. Sementara di tahun 2024, perseroan membukukan rugi sebesar Rp1,86 triliun.
Perbaikan rugi tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan menjadi Rp15,24 triliun dari sebelumnya Rp12,13 triliun. Adapun beban pokoknya ikut terkerek ke Rp12,56 triliun.
Perbaikan rugi tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan menjadi Rp15,24 triliun dari sebelumnya Rp12,13 triliun. Adapun beban pokoknya ikut terkerek ke Rp12,56 triliun.
Pendapatan BELI dikontribusi oleh penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp125,8 miliar, dan pihak ketiga sebesar Rp15,11 triliun. Adapun pihak ketiga terdiri dari ritel online, institusi, toko fisik dan diskon promosi.
Kendati naiknya pendapatan, laba BELI terhimpit beban pokok pendapatan sebesar Rp12,56 triliun. Beban pokok ini terkerek dari tahun lalu sebesar Rp9,79 triliun.
Dari segi permodalan, per Juni 2025, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp17,53 triliun. Hal ini naik dari periode 31 Desember 2024 dengan perolehan Rp16,16 triliun.
Adapun liabilitas dan ekuitas BELI tercatat sebesar masing-masing Rp8,4 triliun dan Rp9,12 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
















































