Israel 'Menyerah'? Ini Update Terbaru Gencatan Senjata Gaza

3 weeks ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Gencatan senjata sepertinya akan segera terjadi di Gaza, wilayah kantong Palestina. Sebelumnya, lebih dari 46.000 orang telah tewas di wilayah itu akibat serangan Israel melawan kelompok Hamas.

Mengutip Reuters, para mediator memberi Israel dan Hamas draf akhir kesepakatan damai sementara itu, Senin waktu setempat, untuk mengakhiri perang di Gaza. Hal ini dikatakan seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang negosiasi, dikutip Selasa (14/1/2025).

Draf akhir ini merupakan teroboan baru setelah Minggu tengah malam laporan menyebut ada pertemuan penting yang juga dihadiri utusan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Brett McGurk, dan utusan Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff. Biden sendiri pun mengatakan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang telah diperjuangkannya hampir terwujud dan Hamas mengatakan pihaknya sangat ingin mencapai kesepakatan.

"Kesepakatan itu ... akan membebaskan para sandera, menghentikan pertempuran, memberikan keamanan bagi Israel dan memungkinkan kita untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan secara signifikan bagi warga Palestina yang sangat menderita dalam perang yang dimulai oleh Hamas ini," kata Biden dalam pidatonya untuk menyoroti pencapaian kebijakan luar negerinya.

Secara rinci, pejabat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut- yang tidak ingin disebutkan identitasnya- mengatakan teks untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera disampaikan oleh Qatar kepada kedua belah pihak dalam pembicaraan di Doha, yang juga melibatkan kepala badan mata-mata Israel Mossad dan Shin Bet serta Perdana Menteri (PM) Qatar. Putaran pembicaraan lainnya direncanakan di Doha pada Selasa pagi ini untuk menyelesaikan rincian yang tersisa.

Seorang pejabat Israel mengatakan negosiasi sudah dalam tahap lanjut, di mana akan ada pembebasan untuk 33 sandera Israel di Gaza. Saluran 12 Israel mengatakan embaga pemerintah telah diperintahkan untuk bersiap menerima sandera yang lemah dan sakit.

Delegasi Hamas juga memberikan sinyal positif. Ini setelah pertemuan dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, dengan mengatakan pembicaraan 'berjalan dengan baik'.

"Saya pikir ada peluang bagus kita bisa menutup ini... para pihak berada di titik puncak untuk bisa menutup kesepakatan ini," kata Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, menegaskan negosiasi di titik penting.

"Kami sangat berharap bisa mencapai garis akhir, akhirnya... setelah sekian lama," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kerap mengatakan tak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan. Proposal perjanjian gencatan senjata juga kerap menguap karena Israel tak menyujui banyak klausul yang diperjuangkan Hamas.

Hamas ingin mengatahkan akhir perang secara permanen. Salah satu isu pentingnya adalah penarikan tentara Israel dari jalur Gaza.

Namun pelantikan Trump 20 Januari nanti membawa perubahan pada perang mengerikan itu. Ia meminta peperangan dihentikan meski mengancam "akan ada neraka yang harus dibayar" kecuali sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan sebelum ia menjabat.

Biden sendiri juga dilaporkan berbicara dengan Netanyahu minggu. Ia menekankan "kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran berdasarkan kesepakatan tersebut".


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Masih Bombardir Gaza di Tengah Tekanan Gencatan Senjata

Next Article Ini Update Baru Gencatan Senjata Gaza, Sikap AS, Hamas & Israel

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|