Israel Turuti AS, Lakukan Gencatan Senjata Selama Ramadan dan Paskah

22 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel akhirnya sepakat mengikuti usulan utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk melakukan gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah.

"Pada hari pertama usulan Witkoff, separuh dari sandera yang ditawan di Gaza, baik yang hidup maupun yang mati, akan dibebaskan," kata kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dikutip dari Reuters, Minggu (2/3/2025).

Kantor PM Israel juga menambahkan bahwa sandera yang tersisa juga akan dibebaskan setelah gencatan senjata permanen disepakati.

Witkoff mengajukan usulan untuk memperpanjang gencatan senjata saat ini, setelah menyadari diperlukan lebih banyak waktu untuk pembicaraan mengenai gencatan senjata permanen. Juru bicara Hamas Hazem Qassem sehari sebelumnya mengatakan kelompok itu menolak "formulasi" Israel untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata di Gaza, tetapi tidak secara eksplisit menyebutkan rencana Witkoff.

Kantor Netanyahu mengatakan Israel akan segera melakukan negosiasi mengenai rencana Witkoff jika Hamas menyetujuinya.

"Menurut perjanjian tersebut, Israel dapat kembali bertempur setelah hari ke-42 jika merasa negosiasi tidak efektif," kata kantor Netanyahu.

Adapun Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan tersebut. Kedua belah pihak saling tuduh melanggar kesepakatan tersebut. Dua pejabat Palestina yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Israel menolak untuk memasuki fase kedua perjanjian atau memulai negosiasi tentangnya.

Sebaliknya, Israel meminta perpanjangan tahap pertama, dengan syarat penyerahan sejumlah tahanan hidup dan jenazah setiap minggu perpanjangan.

Namun Hamas menolak dan bersikeras untuk mematuhi perjanjian tersebut, memasuki fase kedua, dan mewajibkan Israel untuk apa yang telah disetujui.

Pada hari Sabtu, sayap bersenjata Hamas mengunggah video yang menunjukkan sandera Israel masih ditahan di Gaza dan menekankan bahwa sandera yang tersisa hanya dapat dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran seperti yang dinyatakan dalam perjanjian gencatan senjata bertahap yang dimulai pada tanggal 19 Januari.

Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran selama 15 bulan, yang memungkinkan pertukaran 33 sandera Israel dan lima warga Thailand dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengarah pada pembicaraan selanjutnya guna membangun kesepakatan gencatan senjata.

Pembicaraan tentang gencatan senjata telah berlangsung, yang terakhir di Kairo, tetapi belum menghasilkan kesepakatan.


(tep/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ramadan "Pilu" Warga Gaza, Palestina di Tengah Perang

Next Article Trump Respons Gencatan Senjata Gaza, Saudi-Israel Akan Buka Hubungan?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|