Jaga Ketahanan Sektor Keuangan, OJK Koordinasi Dengan BI

3 days ago 11

8000 Hoki Online Platform situs Slot Gacor Terbaik Mudah Menang Full Non Stop

hoki kilat slot Data Situs website Slots Maxwin Thailand Terbaru Mudah Menang Banyak

1000hoki.com Data Login server Slots Maxwin Terpercaya Pasti Lancar Menang Full Setiap Hari

5000hoki Data Situs web Slots Maxwin Vietnam Terbaik Sering Scatter Full Setiap Hari

7000hoki Data Situs web Slots Gacor Terkini Pasti Lancar Scatter Online

9000 hoki List Agen web Slots Maxwin Philippines Terkini Sering Lancar Scatter Online

game Slots Gacor Vietnam Terbaik Gampang Win Full Terus

Idagent138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Luckygaming138 Slot Anti Rungkad

Adugaming Id Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 Slot Anti Rungkad Terpercaya

Agent188 Id Slot Online

Moto128 Akun Slot Gacor Online

Betplay138 login Akun Slot Game Online

Letsbet77 Daftar Id Slot Maxwin Terbaik

Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Jfgaming168 login Slot Anti Rungkad Terbaik

Mg138 login Id Slot Gacor Terpercaya

Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Kingbet189 login Slot Online

Summer138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Evorabid77 Akun Slot Maxwin Terpercaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan sektor keuangan di tengah ketidakpastian global yang tetap tinggi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Koordinasi tersebut dilakukan dalam rapat bersama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan Gubernur BI Perry Warjiyo pada 24 Maret 2025, berkomitmen untuk terus. Rapat tersebut juga dihadiri oleh seluruh Anggota Dewan Gubernur BI dan Anggota Dewan Komisioner OJK.

Kedua belah pihak menilai bahwa stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. Intermediasi tumbuh tinggi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, didukung oleh likuiditas dan ketahanan industri keuangan yang terjaga dengan tingkat permodalan yang tinggi dan pengendalian risiko yang memadai.

"Kondisi ekonomi yang stabil dan sektor keuangan yang berdaya tahan tidak terlepas dari kerja sama dan koordinasi BI dan OJK yang sudah terjalin dengan baik dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing lembaga," mengutip keterangan OJK, Jumat (28/3).

Kerja sama dan koordinasi BI dan OJK tersebut mencakup seluruh fungsi strategis yang beririsan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang kedua lembaga yang meliputi kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial, pengembangan dan pendalaman pasar keuangan, inovasi teknologi sektor keuangan.

Selanjutnya, literasi, inklusi keuangan, dan pelindungan konsumen. Selain itu data, informasi, dan ketahanan siber. Serta, kelembagaan dan sumber daya.

Sejalan dengan sinergi yang terus diperkuat untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan ketahanan sektor keuangan, serta mendorong intermediasi yang optimal, BI dan OJK akan melanjutkan kerja sama dan koordinasi pada area-area strategis dan prioritas yang antara lain mencakup:

1. Akselerasi proses perizinan/persetujuan terintegrasi sektor jasa keuangan.

Akselerasi ini akan dilakukan melalui simplifikasi dari aspek persyaratan, standarisasi proses bisnis, serta digitalisasi proses perizinan dan/atau persetujuan melalui sistem terintegrasi.

Untuk mendukung akselerasi tersebut, BI dan OJK telah melakukan pemetaan terhadap persyaratan dan proses perizinan/persetujuan, serta akan melakukan piloting perizinan/persetujuan online secara terintegrasi terhadap bank, baik yang terkait dengan kelembagaan, produk, maupun aktivitas lembaga jasa keuangan.

2. Sinergi kebijakan dalam pengembangan dan pendalaman pasar keuangan.

Sinergi kebijakan antara lain dilakukan melalui kerja sama dan koordinasi dalam transisi pengakhiran publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) pada 31 Desember 2025 dan penggunaan Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) sebagai pengganti JIBOR, serta koordinasi dalam pengembangan domestic benchmark reform ke depan.

Lalu, pengaturan dan pengembangan transaksi repurchase agreement (repo) SBN sebagai transaksi yang memiliki karakteristik pasar uang dan pasar modal, serta koordinasi dalam implementasi infrastruktur pasar uang dan pasar valas. Serta, pendalaman pasar sekuritisasi aset, melalui dukungan penguatan ekosistem dan regulasi terkait penerbitan dan likuiditas transaksi sekuritisasi aset, dalam rangka mendukung pembiayaan untuk sektor prioritas, termasuk pada sektor perumahan.

3. Sinergi kebijakan dalam pengembangan inovasi teknologi dan aset keuangan digital.

Sinergi ini antara lain diimplementasikan melalui pertukaran informasi terkait dengan perkembangan dan arah strategis ekonomi dan keuangan digital, serta inovasi teknologi sektor keuangan dan sistem pembayaran. Serta, kolaborasi dalam penyelenggaraan flagship event yang akan melibatkan pula asosiasi industri serta kementerian dan lembaga lain yang terkait.

4. Kerja sama dalam penguatan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen.

Kerja sama ini akan diimplementasikan melalui penyelenggaraan flagship event bersama edukasi, literasi, dan inklusi keuangan. Lalu dukungan terhadap survei tahunan inklusi keuangan yang lebih granular di bawah koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif, dan integrasi fungsi penyelesaian sengketa di sektor keuangan dengan memperluas ruang lingkup kewenangan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) sehingga mencakup pula bank maupun lembaga selain bank yang produk dan/atau jasanya berada di bawah kewenangan Bank Indonesia.

5. Kerja sama ketahanan dan keamanan siber BI dan OJK.

Kerja sama ini diimplementasikan melalui sinergi pemantauan, pengawasan dan/atau pemberian rekomendasi penanganan insiden siber di sektor keuangan dalam koordinasi Tim Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan (TTIS-SK).

Lalu peningkatan resiliensi siber sektor keuangan secara kolektif baik melalui forum kerja sama, seminar, simulasi penanganan insiden siber, dan penyelenggaraan berbagai pertemuan dalam rangka sharing knowledge maupun pengembangan sarana pertukaran informasi. Serta, perumusan peta jalan pelindungan infrastruktur informasi vital (IIV) di sektor keuangan.

Ke depan, BI dan OJK akan terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing lembaga. Sinergi kebijakan BI dan OJK bersama KSSK dan kementerian/lembaga terkait juga akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas dan ketahanan sektor keuangan, serta mendorong intermediasi yang optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Lesu, BI Pastikan Fundamental Ekonomi RI Masih Baik

Next Article Deposito Individu Tumbuh Minus, Dana Geser ke Giro dan Surat Berharga

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|