Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan memastikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak membebani defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menjelaskan anggaran ini sudah dimasukkan ke dalam APBN 2025 dan sudah diperhitungkan di target defisit.
"MBG ini sudah ada di APBN 2025 jadi sudah dianggarkan dalam APBN 2025 sebesar Rp 71 triliuun, jadi apakah ini sebabkan tambahan defisti 2025 mestinya tidak," ujar Isa, dalam konferensi pers APBN KITA 2024, dikutip Selasa (7/1/2025).
Anggaran Rp 71 triliun ini pun diberikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). MBG telah resmi dijalankan pada 6 Januari 2025. Namun, perihal anggaran tersebut masih dibahas dalam rapat dengar pendapatan dengan DPR dan BGN.
Komisi IX DPR diketahui menggelar rapat dengar pendapat dengan Badan Gizi Nasional (BGN) secara tertutup di ruang rapat Komisi IX DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1/2025). Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh mengungkapkan rapat tersebut membahas seputar anggaran BGN.
"Anggaran untuk BGN Rp 71 triliun itu sebenarnya sudah diputuskan periode yang lalu, cuma masih ada persoalan administrasi, salah satunya SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kelola) yang kemarin belum siap. Jadi kita harus rapat lagi plus ada penyesuaian," kata Nihayatul usai rapat.
Menurutnya, penyesuaian yang dilakukan terkait dukungan manajemen, yang dikurangi dan dialihkan ke program Makan Bergizi Gratis. Namun, dia menegaskan tidak ada perubahan total anggaran anggaran BGN dari dapat itu.
"Tetap Rp 71 triliun, cuma ada penyesuaian, penyesuaian anggaran dari dukungan manajemen, dikurangi dan dialihkan kepada program," katanya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, penyesuaian anggaran untuk dialihkan kepada program itu sebesar Rp 1,5 triliun, yang berasal dari dukungan manajemen.
"Tadi kami membahas terkait penyesuaian anggaran, yang awalnya untuk dukungan manajemen kurang lebih Rp 8 triliun, diturunkan menjadi kurang lebih Rp 7 triliun, jadi turun Rp 1,5 triliun, yang kami alokasikan untuk lebih banyak ke program pemenuhan gizi nasional," terangnya.
Yang menarik, Presiden Prabowo Subianto ternyata harus merogoh kocek untuk membiayai program ini.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam penyelenggaraan program MBG masih ada beberapa daerah yang menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya yang berada di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Yang Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan pak Prabowo sebelumnya, jadi mereka masih menggunakan dana yang itu," kata Hasan
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Koperasi Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Next Article 5 Fakta Terbaru Rencana Eksekusi Program MBG Prabowo-Gibran