Lagi-Lagi Boeing, Giliran Pesawat Etihad Airways Gagal Lepas Landas

3 months ago 35

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Boeing 787 milik Etihad Airways gagal lepas landas di Bandara Melbourne, Australia, pada karena "alasan teknis". Kejadian pada Minggu (5/1/2035) ini menambah panjang daftar insiden yang melibatkan pesawat Boeing, yang tengah berada di bawah tekanan besar akibat serangkaian masalah kualitas selama setahun terakhir.

Menurut laporan, lebih dari 270 penumpang yang berada di dalam pesawat tujuan Abu Dhabi terpaksa turun setelah awak pesawat memutuskan untuk membatalkan lepas landas.

"Kru penerbangan memutuskan untuk menghentikan lepas landas karena alasan teknis, pesawat berhasil dihentikan dengan aman di landasan dan layanan darurat hadir sebagai tindakan pencegahan," ungkap Etihad Airways kepada The National, sebagaimana dikutip Newsweek, Senin (6/1/2025).

Etihad menegaskan bahwa semua penumpang "turun dengan selamat" dan sedang dibantu untuk mencapai tujuan mereka "secepat mungkin." Maskapai ini menyatakan penyesalan atas "ketidaknyamanan yang terjadi," sambil menekankan bahwa "keselamatan dan kenyamanan tamu dan kru tetap menjadi prioritas utama kami."

Tim pemadam kebakaran terlihat dalam video yang beredar di media sosial sedang menangani pesawat tersebut. Etihad menjelaskan bahwa "layanan pemadam kebakaran menerapkan busa pada ban roda pendaratan pesawat, yang merupakan tindakan pencegahan rutin setelah lepas landas dengan kecepatan tinggi yang dibatalkan."

Namun, pesawat yang mengalami kerusakan pada bannya terjebak di landasan, menyebabkan Bandara Melbourne hanya memiliki satu landasan pacu yang beroperasi.

"Karena kerusakan pada ban pesawat, kami belum dapat menariknya dari landasan. Perbaikan sedang dilakukan," ujar juru bicara bandara.

Kritik terhadap Boeing

Insiden ini terjadi di tengah tekanan besar terhadap Boeing setelah berbagai masalah kualitas produksi yang membuat perhatian global. Salah satu insiden yang paling mencolok adalah "ledakan pintu" di pesawat Alaska Airlines pada Januari 2024.

Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, menekankan bahwa Boeing harus "melewati transformasi serius dalam hal responsivitas, budaya, dan masalah kualitas mereka." Senator Richard Blumenthal juga menyatakan bahwa Boeing "dulu merupakan perusahaan ikonik yang dikenal karena keunggulan rekayasa, namun entah bagaimana kehilangan arah."

Boeing dalam pernyataannya menyebut bahwa perusahaan telah melakukan perbaikan di berbagai area termasuk budaya keselamatan, pelatihan, penyederhanaan proses, dan penghapusan cacat.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Boeing Buka Suara Soal Kecelakaan Jeju Air

Next Article Boeing Bermasalah Lagi! Ini Deret 6 Insiden Mencekam di Agustus 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|