Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mengalami kebakaran pada pagi hari ini (20/12/2024) pasca bank sentral AS (The Fed) menunjukkan sikap yang tidak agresif dalam pemangkasan suku bunga di 2025.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (20/12/2024) pukul 05:25 WIB, pasar kripto melemah berjamaah. Bitcoin turun 3,23% ke US$97.670,83 dan secara mingguan berada di zona negatif 2,07%.
Ethereum terdepresiasi 6,94% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan melemah 10,7%. Dogecoin anjlok 10,75% secara harian dan dalam seminggu terakhir ambruk 20,06%.
Begitu pula dengan Cardano yang merosot 8,71% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tersungkur 19,17%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 4,89 di angka 3.639,91%. Open interest terdepresiasi 7,05% di angka US$121 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 69 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dilansir dari coindesk.com, harga aset kripto merosot melanjutkan penurunan pasar secara luas yang dipicu oleh komentar ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell yang mengecewakan investor mengenai ekspektasi pemotongan suku bunga AS tahun depan.
Bitcoin dan altcoin mengalami kerugian pasca pengumuman The Fed. Bahkan Bitcoin saat ini telah bergerak di bawah level US$100.000.
Proyeksi Fed terakhir tentang pemangkasan suku bunga yang lebih lambat untuk tahun depan dan nada agresif Powell mengenai ekspektasi inflasi yang meningkat mengejutkan banyak investor, memicu penjualan pasar luas di kripto, saham, dan bahkan emas.
Indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang asing, melonjak di atas 108, level terkuat sejak November 2022, sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun juga naik tajam di atas 4,6%, tertinggi sejak Mei.
"Pasar kripto sudah berada dalam ketegangan mengenai kemungkinan koreksi setelah lonjakan harga Bitcoin yang mencatat rekor melewati US$100.000," kata Joel Kruger, strategi pasar di LMAX Group, dalam catatan pada Kamis. "Kami mendapat katalis tersebut dari dunia pasar tradisional. Dampak dari keputusan Fed terlalu besar untuk diabaikan."
"Jika kita melihat lebih jauh dan mempertimbangkan pertumbuhan tahunan, penurunan seperti ini terasa sehat," kata Azeem Khan, co-founder dan COO dari jaringan layer-2 Morph, dalam email yang dibagikan kepada CoinDesk.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High
Next Article Bitcoin-Ethereum Ambruk, Rp 4.400 Triliun Lenyap dalam 24 Jam