MAN 1 Rangkasbitung Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta Cegah Degradasi Moral

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK, – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) untuk mencegah degradasi moral di kalangan siswa. Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif terhadap berbagai masalah moralitas di lingkungan sekolah.

Kepala MAN 1 Rangkasbitung, Dudi Rafiudin, pada Sabtu, menjelaskan bahwa penerapan KBC merupakan inisiatif dari Kementerian Agama yang bertujuan untuk mengatasi isu degradasi moral seperti perkelahian, bullying, dan penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa. "Kita berharap ketiga pendekatan dalam KBC dapat menjadi pembiasaan di sekolah, sehingga dapat menanamkan karakter, kecerdasan, cinta sesama manusia, dan tanah air," ujar Dudi.

Penerapan KBC meliputi tiga pendekatan, yaitu peningkatan karakter, ramah lingkungan, dan akademisi. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan siswa dapat memiliki karakter yang mulia, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Implementasi dan Sosialisasi Kurikulum

Kasi Kurikulum MAN 1 Rangkasbitung, Dena Yemin Meisendi, menambahkan bahwa KBC telah disosialisasikan di sekolah dengan dukungan dari Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Menurut Dena, penerapan KBC dapat membangun hubungan harmonis antara siswa, guru, serta hubungan manusia dengan Tuhan dan alam sekitar. "Kurikulum ini dapat mewujudkan sikap kasih sayang, saling menghormati, kerja sama, dan gotong royong antar siswa dan tenaga pendidik," jelas Dena.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara