Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumpulkan pimpinan BUMN di sektor transportasi udara, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan AirNav Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Dalam rapat tersebut, Erick menyoroti tiga aspek utama yakni keselamatan penerbangan, antisipasi lonjakan penumpang saat lebaran, dan penguatan daya saing industri penerbangan serta pariwisata nasional.
"Kita tahu hampir 10 hari terakhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan pesawat di berbagai negara, seperti di Korea Selatan, Kanada, dan Norwegia. Tadi kita review memastikan kondisi pesawat-pesawat terbang benar-benar terjaga dan juga mereview tingkat kelelahan kru yang bertugas," ungkap Erick.
Erick menegaskan pentingnya memastikan keselamatan penerbangan, terutama di tengah sejumlah insiden penerbangan yang terjadi di berbagai negara. Erick memuji tingkat kepatuhan keselamatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, namun menggarisbawahi perlunya evaluasi di bandara lain untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi.
"Kita juga mendorong langkah antisipatif, termasuk dari gangguan di udara atau burung yang masuk ke mesin pesawat. Tadi sudah disampaikan ke AirNav untuk meningkatkan peringatan dini terhadap hal-hal yang bisa diantisipasi," lanjut Erick.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan pimpinan BUMN di sektor transportasi udara, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan AirNav Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025)/Dok: Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan pimpinan BUMN di sektor transportasi udara, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan AirNav Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025)/Dok: Kementerian BUMN.
Erick juga meminta seluruh BUMN transportasi udara mempersiapkan diri menghadapi lonjakan penumpang yang diproyeksikan meningkat hingga lima kali lipat dibanding periode Natal dan Tahun Baru. Erick berharap kesuksesan penyelenggaraan masa angkutan Nataru dapat terus berlanjut saat masa angkutan lebaran mendatang.
"Saya minta dari bandara dan penerbangan mulai petakan dengan jumlah pesawat yang dimiliki agar lonjakan ini bisa diantisipasi," ucap Erick.
Erick juga menekankan pentingnya penguatan ekosistem manajemen terintegrasi di bandara. Erick mencontohkan inovasi yang dilakukan, seperti mempersingkat waktu tempuh kereta bandara dari 50 menit menjadi 35 menit dan memangkas biaya pembangunan terminal Bandara Soekarno-Hatta dari Rp 14 triliun menjadi Rp 1 triliun melalui revitalisasi.
"Revitalisasi ini meningkatkan kapasitas penumpang dari 56 juta menjadi 90 juta per tahun di Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini menjadi solusi ekosistem yang mendukung daya saing industri penerbangan, pariwisata, dan airport services," sambung Erick.
Erick menyampaikan sejumlah upaya ini merupakan komitmen BUMN dalam memperkuat ekosistem secara menyeluruh untuk meningkatkan persaingan industri penerbangan Indonesia. Erick berharap sinergitas ini mampu mendongkrak kualitas layanan penerbangan dan bandara Indonesia ke depan.
"Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang diminta oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa kita sebagai negara harus siap berkompetisi tetapi juga tentu efisiensi juga bisa terus ditekan," kata Erick.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Erick Thohir Kaji Potensi Merger Garuda, Citilink, & Pelita Air
Next Article Dinakhodai Erick Thohir, Setoran BUMN Ke Negara Nyaris Rp2.000 Triliun