Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melakukan pertemuan tertutupi di kantor Menperin pada Senin pagi (6/1/2025). Menurut Menaker, pertemuan itu sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu.
"Yang kami bicarakan tadi, di mana ujung-ujungnya, job creation dari sektor manufaktur. Kedua, kami bicarakan, bagaimana kementerian kami berdua bisa memberikan yang berkaitan dengan apa yang disebut labour productivity (produktivitas tenaga kerja). Kebetulan Pak Menaker berdasarkan Perpres, ditunjuk jadi Ketua Pengarah," kata Agus usai pertemuan.
"Ada beberapa studi mengatakan, memang labour productivity di Indonesia harus ditingkatkan agar bisa menarik calon investor. Saya tidak bilang jelek, tapi kalai bisa ditingkatkan akan lebih bagus. Kalau rata-rata produksi 1 unit 2 hari, kalau bisa didorong jadi 1 hari 1 unit artinya ada efisiensi produksi. Labour productivity juga bagian dari menciptakan daya saing," tambahnya.
Dalam pertemuan itu, kedua menteri juga membahas terkait sektor-sektor yang tahan dan rentan terhadap tekanan ke depan. Serta, sektor-sektor yang mempunyai potensi tumbuh sektor tinggi.
Menurut Agus, juga akan dilakukan pemetaan terhadap perusahaan-perusahaan yang masuk kategori aman dan jadi ujung tombak penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Sementara itu, Menaker Yassierli menambahkan, sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional, pihaknya telah mendapat dukungan dari Menperin untuk pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional.
"Dalam pertemuan itu kami membahas insight tata kelola ketenagakerjaan di Indonesia. Tadi Menperin menyampaikan data terjait sektor manufaktur di Indonesia, data lengkap bagaimana kondisi industri di Indonesia, mana yang ekspansi mana yang kontraksi," ujarnya.
"Dan kami tadi sampaikan Kemnaker butuh dukungan terkait amanah Perpres No 1/2023, dan Kemenperin akan support kami, mengenai gagasan terkait lembaga produktivitas nasional, dalam hal ini terkait manufaktur," kata Yassierli.
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Jadi Presiden AS, Industri Logam RI ikut Terdampak?
Next Article Menaker Yassierli Beri Bocoran Soal UMP 2025, Begini Kisi-kisinya