REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang non Muslim yang beragama Majusi atau Zoroaster mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW setelah membantu janda dan anak yatim yang kesusahan.
Sebaliknya seorang pria Muslim mimpi bertemu Rasulullah SAW dan mendapat teguran karena mengabaikan janda dan anak yatim.
Suatu ketika di masa lalu, diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang menetap di negeri non-Arab, dia mempunyai seorang istri dan beberapa orang anak perempuan.
Mereka hidup berkecukupan. Kemudian sang suami meninggal dunia. Setelah itu janda dan anak-anaknya hidup miskin dan kekurangan.
Janda itu membawa anak-anak perempuannya pergi ke negeri lain karena takut diserangan orang-orang jahat seperti perampok.
Kebetulan kepergian mereka pada cuaca yang sangat dingin. Ketika mereka memasuki suatu negeri, dia masukkan anak-anaknya ke dalam masjid terpencil, sementara ia pergi mencari makanan.
Di jalan, dia melewati dua kerumunan, pertama sekelompok kaum muslimin dalam kelompok tersebut ada kepala kampung. Kedua, kerumunanan orang-orang Majusi, ada seorang Majusi yang bertugas sebagai penjamin di kampung tersebut.
Janda itu mulai menemui kelompok Muslim. Ia berkata, "Saya seorang muslimah, saya membawa beberapa orang anak yatim, saya masukkan mereka ke dalam masjid. Saya membutuhkan makanan untuk mereka."