Momen Hangat Prabowo Terima Kunjungan PM Jepang Ishiba di Istana Bogor

3 months ago 42

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

Reuters, Pool, CNBC Indonesia

11 January 2025 14:00

Presiden Prabowo Subianto dan PM Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Sabtu (11/1/2025). Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa pertemuan ini adalah simbol komitmen hubungan antardua negara benua Asia itu. (Dok. Sekretariat Presiden)

Presiden Prabowo Subianto dan PM Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

"Saya ingin menyampaikan bahwa ini kehormatan yang besar bagi kami karena kami memandang Jepang sebagai mitra dan sahabat yang lama. Ini juga adalah simbol dari komitmen kedua negara untuk memperkuat dan memperkokoh hubungan antara dua negara di semua bidang," ujar Prabowo. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Presiden Prabowo Subianto dan PM Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

Prabowo mengajak Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia serta menerangkan prioritas penting yang akan dilaksanakan pemerintah, seperti swasembada pangan dan energi hingga membangun kemampuan di bidang pertahanan. (Dok. Sekretariat Presiden)

Presiden Prabowo Subianto dan PM Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

Ishiba kemudian menanggapi dengan menyatakan ingin berpartisipasi dalam program-program prioritas yang disampaikan Prabowo. Menurut Ishiba, Jepang dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Presiden Prabowo Subianto dan PM Jepang Ishiba Shigeru di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (Dok. Sekretariat Presiden)

"Kita sama-sama negara kepulauan dan negara maritim dan juga negara perdagangan. Kami juga berada di tengah negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China. Maka kita perlu memperhatikan atas keseimbangan dalam kebijakan diplomasi," imbuh Ishiba.  (Dok. Sekretariat Presiden)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|