Nego ke Trump, RI Bakal Kerek Impor LPG dari AS Hingga 85%

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Indonesia akan meningkatkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS), hingga 85%. Hal ini menjadi bagian dari strategi Indonesia dalam negoisasi tarif importasi AS yang baru.

"Sekarang kan 54% impor LPG kita dari amerika dan itu akan kita naikan sekitar 80-85%," kata Bahlil, usai Rapat Terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana impor, di Istana Negara, dikutip Senin (21/5/2025).

Tidak hanya LPG, rencananya Indonesia juga akan meningkatkan impor minyak mentah (crude oil) dan BBM dari Amerika Serikat. Bahlil menyebut nilainya mencapai di atas US$ 10 miliar.

Adapun untuk impor minyak mentah dari AS dari yang sebelumnya hanya 4% dari impor ke seluruhan RI, menjadi 40%-an. "Nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita," jelas Bahlil.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif importasi baru sebesar 10% ditambah dengan tarif resiprokal yang berbeda dari tiap individu negara. Penerapan tarif resiprokal dilakukan AS untuk mengurangi defisit perdagangan terhadap negara mitra, seperti Indonesia yang dikenakan sebesar 32%.

Jika dilihat perdagangan AS, neraca perdagangan Paman Sam dengan Indonesia defisit mencapai US$ 18 miliar dari data gedung putih. Namun dari sisi lalin, Indonesia mencatat surplus tidak sampai US$ 17 miliar pada 2025.

Namun ia belum menerangkan bakal menambah kuota impor BBM, LPG maupun minyak mentah. Menurutnya rencana impor ini hanya mengalihkan kuota impor dari negara lain.

"Tidak ada. Kita kan, ini sebenarnya sudah impor. Tapi sebenarnya ini kan adalah sebagaian kita beli dari negara2 di middle east, di afrika, kemudian di asia tenggara, ini kita switch aja, kita pindah aja ke amerika, dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita," kata Bahlil.

Nilai Impor LPG Dari AS Selama Ini

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-Desember 2024 RI mengimpor LPG sebanyak 3,94 miliar kilo gram (kg) atau sekitar 3,94 juta ton dari Amerika Serikat.

Adapun nilai impor LPG dari AS selama 2024 tersebut tercatat mencapai US$ 2,03 miliar atau sekitar Rp 32,22 triliun (kurs rata-rata sepanjang 2024 Rp 15.847 per US$).

Selain LPG, RI ternyata juga mengimpor minyak mentah (crude) dari AS. Namun, sepanjang 2024 impor minyak dari AS tercatat 668,47 juta kg dengan nilai sebesar US$ 430,87 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun.

Artinya, impor LPG dari Amerika Serikat mendominasi, yakni mencapai 57% dari total volume impor LPG RI. Sementara dari sisi nilai, impor LPG dari AS mencapai 54% dari total impor LPG RI.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Tambah Impor LPG-Minyak AS, Bisa Batalkan Tarif Impor Trump?

Next Article Prabowo Titahkan Tambah Impor LPG dari AS, Ini Penjelasan Bahlil

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|