Pembangunan Konservasi Burung di Gunungkidul Capai 60 Persen

4 hours ago 1

Pembangunan Konservasi Burung di Gunungkidul Capai 60 Persen Proses pembangunan kadang konservasi burung yang berlokasi di Kalurahan Giritirto, Purwosari - Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan tempa konservasi burung di Kalurahan Giritirto, Purwosari masih berlangsung hingga sekarang. Adapun program pembangunan sudah mencapai 60% dari target yang harus diselesaikan di tahun ini.

Kepala Bidang Konservasi dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hana Kadaton Adinoto mengatakan, pembangunan kandang konservasi burung di Kalurahan Giritirto di tahun ini menelan anggaran Rp2,3 miliar yang bersumber dari Dana Kesitimewaan. Alokasi dipergunakan untuk membangun kandang konservasi dan instalasi mekanikal elektrik.

Menurut dia, pembangunan sudah berlansung sejak Juli lalu dan ditarget selesai sebelum akhir tahun. Adinoto mengakui, upaya pengawasan terus dilakukan untuk memastikan kualitas maupun pembangunan sesuai dengan timeline waktu yang diberikan.

“Progresnya bagus. Hingga sekarang pembangunan sudah mencapai 60% dari target yang harus selesai di tahun ini,” katanya, Rabu (10/8/2025).

Meski demikian, ia mengakui bahwa pembangunan masih akan berlangsung di tahun depan. Pasalnya, agar tempat konservasi burung bisa dioperasionalkan masih butuh waktu sekitar dua atau tiga tahun lagi.

Sebagai contoh, sambung dia, di tahun depan masih akan dilanjutkan untuk membangun gedung klinik hewan. Adapun penyelesaian juga bergatung dengan alokasi danais yang digelontorkan oleh Pemerintah DIY.

“Memang prosesnya bertahap. Untuk tahun ini difokuskan membangun kandang penangkaran,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono. Menurut dia, pembangunan aviary atau kandang besar untuk penangkaran burung sudah dimulai sejak 2023.

Saat itu, kata dia, sudah ada alokasi anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pembebasan lahan seluas 2,4 hektare. Setahun berikutnya, proses pembebasan lahan masih dilanjutkan. Di 2024, dilakukan pembebasan lahan seluas 1,9 hektare dengan biaya Rp2,1 miliar.

“Tahun lalu juga ada kegiatan pembangunan fisik untuk pagar di aviary dengan anggaran sekitar Rp800 juta. Jadi, kalau ditotal sudah ada alokasi sekitar Rp9,1 miliar untuk pembangunan dari mulai pengadaan tanah hingga konstruksi,” kata Hary.

Terpisah, Lurah Giritirto, Purwosari, Hariyono menyambut baik adanya rencana pembangunan kandang aviary di wilayahnya. Meski belum sepenuhnya terbangun, tapi rencana ini memiliki harapan yang besar bagi Masyarakat dalam upaya pembangunan kawasan.

“Kami menyambut baik karena nantinya bisa menjadi motor penggerak roda perekonomiaan Masyarakat. Jadi, kami sangat antusias dengan lokasi penangkaran burung yang digagar oleh pemerintah,” katanya.

Ia berharap proyek ini bisa segera direalisasikan karena nantinya dapat menjadi daya tarik wisata di Kalurahan Giritirto. “Nantinya bisa melengkapi objek wisata di tempat kami yang lebih dulu ada seperti Goa Cerme,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|