Jakarta, CNBC Indonesia - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para investornya terkait karyawan tetap yang hanya berjumlah 4 orang.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, karyawan tetap perseroan hanya terdiri dari 4 karyawan, yaitu Supply Chain Manager, IT Manager, F&B Manager, dan Ass Manager Bussines Development.
"Selebihnya adalah karyawan kontrak," tulis manajemen dikutip, Selasa (11/2/2025).
Manajemen menjelaskan, Supply Chain Manager bertanggung jawab terhadap pengelolaan rantai pasokan perseroan mulai dari pengadaan bahan baku, sampai distribusi bahan baku ke gerai-gerai
Kemudian, IT Manager bertanggung jawab untuk mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aspek teknologi informasi (TI) perseroan, sementara F&B Manager bertanggung jawab terhadap melakukan riset atas produk baru, dan terjaganya kualitas makanan dan minuman yang dijual gerai kepada Kustomer.
Sedangkan Ass Manager Bussines Development bertanggung jawab terhadap mencari peluang-peluang kerjasama dengan pihak ketiga, pengembangan channel-channel baru perseroan.
Sementara sisanya, yang memiliki status karyawan kontrak di antaranya, Area Manager yang bertanggung jawab terhadap jalannya operasional perseroan, Marketing Manager yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pelaksanaan strategi pemasaran perseroan.
Selanjutnya, HRD Manager bertanggung jawab proses rekrutmen, pelatihan dan pengembangan karyawan, mengelola gaji, pensiun, dan tunjangan karyawan, serta menjaga kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan.
Selain itu, Finance Manager bertanggung jawab atas proses pembuatan laporan keuangan, pengelolaan aktivitas investasi, dan penerapan strategi keuangan. Terakhir, posisi Tax Consultant bertanggung jawab terhadap pelaporan pajak perseroan
"Pembuatan Laporan Keuangan perseroan dilakukan oleh Finance Manager, dan sebelum di submit ke IDX di lakukan pengecekan dan verifikasi oleh Komite Audit, Direktur Keuangan dan Direktur Utama," ungkapnya.
Manajemen menambahkan, ke depannya perseroan akan menambah jumlah karyawan sesuai dengan pertumbuhan perseroan.
Pemilik TGUK
Mengutip prospektus penawaran saham perdana TGUK, 99,05% saham dimiliki oleh PT Dinasti Kreatif Indonesia. Sementara itu, per 31 Januari 2025 kepemilikan Dinasti Kreatif Indonesia turun menjadi 69,34%.
Ada tiga orang di balik Dinasti Kreatif Indonesia, yakni Maulana Hakim, Jessy Stefani Andries, dan Najib Wahab Mauluddin. Saham terbesar Dinasti Kreatif dimiliki oleh Maulana dan Najib, masing-masing 49,96%, sedangkan Jessy hanya menggenggam 0,08%.
Kemudian PT Esa Gemilang menjadi investor baru di Platinum Wahab Nusantara dengan kepemilikan 13,86% per Oktober 2023. Akan tetapi pada 5 Agustus 2024 Antony Lesmana mulai masuk dan nama Esa Gemilang hilang dari daftar pemilik saham TGUK.
Mengutip Detik, Selasa (11/2/2025), Najib membangun Teguk sejak 2018. Pria asal Bandung, Jawa Barat ini memilih resign dari pekerjaan untuk serius berbisnis.
Ide bisnisnya berawal dari fenomena minuman boba atau bubble yang merupakan topping dalam berbagai macam minuman, mulai dari milk tea, thai tea, minuman rasa coklat.
Melihat harga minuman boba pada kisaran harga Rp 20.000 ke atas, Najib pun mencoba menghadirkan jenis minuman serupa dengan harga yang relatif lebih murah.
Konsep Teguk adalah mengusung semangat kaki lima, tetapi dengan desain booth seperti gerai-gerai di mal.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: