Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi, telah masuk ke dalam daftar situs bersejarah yang terancam. World Monuments Fund (WMF) menyebut ancaman ditimbulkan oleh perjalanan ruang angkasa komersial saat ini.
Keinginan manusia menjelajahi bulan membuat "simbol pencapaian manusia" yang tertinggal di sana berisiko. Ini merujuk simbol-simbol pencapaian manusia kala pertama menjelajahi satelit itu di awal-awal, tahun 1969, ketika misi Apollo 11 datang.
"Saat era baru eksplorasi ruang angkasa dimulai, sisa-sisa fisik pendaratan di Bulan terancam, membahayakan simbol-simbol abadi pencapaian kolektif manusia ini," tegas kelompok yang setiap dua tahun menerbitkan daftar 25 situs yang berisiko terancam akibat perubahan iklim, pariwisata, konflik, dan bencana alam itu, dikutip RT, Jumat (17/1/2025).
"Minat yang bangkit baru-baru ini terhadap aktivitas manusia di Bulan, termasuk industri ruang angkasa komersial yang sedang berkembang pesat menempatkannya pada risiko," tegas organisasi itu.
Perlu diketahui, sejumlah proyek memang tengah dibuat untuk parisiwata ke bulan. SpaceX meluncurkan dua wahana pendarat bulan Rabu lalu, sementara manusia bersiap untuk kembali ke Bulan saat misi Artemis III NASA yang kerap tertunda, ditarget ke bulan tahun 2027.
Program eksplorasi Bulan oleh China juga merencanakan tiga misi tanpa awak antara tahun 2025 dan 2028. Proyek Badan Antariksa Berawak China bertujuan untuk melakukan pendaratan bulan berawak pada tahun 2030.
"Kunjungan eksploitatif, suvenir, dan penjarahan oleh misi masa depan dan eksplorasi bulan swasta pada akhirnya dapat membahayakan warisan budaya yang benar-benar unik ini, menghilangkan artefak dan selamanya menghapus jejak dan jejak ikonik dari permukaan Bulan," kata WMF.
Perlu diketahui, saat ini tidak ada perjanjian internasional khusus yang membahas perlindungan warisan bulan. Namun, sekelompok arkeolog dan ilmuwan membentuk Komite Ilmiah Internasional tentang Warisan Dirgantara pada tahun 2023 untuk mempromosikan pelestarian apa yang mereka sebut sebagai "warisan dirgantara manusia yang nyata dan tidak nyata".
Organisasi tersebut telah meminta para pemimpin dunia untuk menyusun perjanjian formal yang melindungi situs bulan dari eksploitasi komersialisasi. WMF sebelumya sukses mendesak proyek pertahanan banjir yang lebih baik di Venesia, Italia, pemugaran Kuil Mahadev di Nepal, dan perlindungan beberapa kuil di kompleks Angkor Wat di Kamboja.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Wisata Alam Jadi Tren 2025, Taman Rekreasi Punya "Kejutan" Baru
Next Article Ada Paus Sampai Bruno Mars, Angka Plesiran Warga RI Melonjak