Pengusaha Mal Was-Was PPN 12% Bawa Efek Mengerikan

2 months ago 21

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

CNBC Indonesia/Faisal Rahman, CNBC Indonesia

22 November 2024 17:55

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) sudah menyampaikan kepada pemerintah agar sebaiknya rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang akan diberlakukan di awal Januari 2025 itu sebaiknya dibatalkan ataupun paling tidak ditunda. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Para pengusaha juga telah secara kompak meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan ini. Jika pemerintah tetap menaikkan PPN jadi 12%, mereka berharap ada insentif atau stimulus yang diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah bawah, agar dampak negatif dapat diminimalisir. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Alasannya adalah karena memang lebih kepada timing daripada rencana pelaksanaan tersebut yang saya kira saat ini kurang tepat. Jadi mungkin dari sisi trafik kunjungan tidak akan terlalu berpengaruh, tetapi yang akan berpengaruh adalah daripada daya beli. Jadi nanti efeknya akan ke penjualan," kata Ketum APPBI Alphonzus Widjaja dikutip dari CNBC Indonesia Rabu (20/11) lalu. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Diketahui, rencana kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025 menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan pengusaha, khususnya di sektor ritel dan pusat perbelanjaan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pasalnya daya beli masyarakat sudah menunjukkan pelemahan sejak awal tahun 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pengunjung melihat produk yang dijual pada salah satu tenan di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta, Jumat (22/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kebijakan kenaikan PPN 12% hanya akan memperburuk situasi, di mana dampaknya akan terjadi kenaikan harga produk dan barang dan pada akhirnya mengurangi kemampuan masyarakat untuk berbelanja. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|