Perang Eropa Makin Panas, AS-NATO Respons Putin Tembak Rudal Balistik

2 months ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Gedung Putih mengatakan Rusia harus disalahkan karena telah meningkatkan ketegangan di Ukraina. Termasuk dengan mendatangkan pasukan Korea Utara (Korut) untuk bergabung dalam upaya perangnya.

"Eskalasi di setiap kesempatan datang dari Rusia," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan pada Kamis (21/11/2024), seperti dikutip AFP, menambahkan bahwa AS telah memperingatkan Moskow agar tidak melibatkan "negara lain di belahan dunia lain".

Jean-Pierre berjanji bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan terus "meningkatkan" bantuan ke Ukraina. Meskipun, hanya tersisa dua bulan hingga Januari.

Sayang, ia menolak berkomentar tentang perubahan sikap terhadap rudal ATACMS, yang pertama kali dilaporkan selama akhir pekan. Ini menyebabkan Presiden Rusia Vladimir Putin menembakkan rudal balistik jarak menengah hipersonik (IRBM) ke Ukraina.

"Mereka (Rusia) yang meningkatkan ketegangan. Kami akan terus mendukung Ukraina saat mereka melawan agresi itu," katanya.

AS, tegasnya, tidak melihat alasan apa pun untuk mengubah postur nuklirnya menyusul pembaruan doktrin nuklir Rusia. Ia pun mengutuk apa yang disebutnya retorika tidak bertanggung jawab dari Moskow.

"Kami belum melihat alasan apa pun untuk menyesuaikan postur atau doktrin nuklir kami sendiri sebagai tanggapan atas pernyataan Rusia," kata Jean-Pierre.

Sementara juru bicara NATO mengatakan rudal hipersonik jarak menengah eksperimental yang ditembakkan Rusia ke Ukraina tidak akan memengaruhi arah perang maupun dukungan aliansi tersebut untuk Kyiv. Ini ditegaskan juru bicara Farah Dakhlallah.

"Menerapkan kemampuan ini tidak akan mengubah arah konflik maupun menghalangi Sekutu NATO untuk mendukung Ukraina," katanya yang menyebut peluncuran itu sebagai "contoh lain serangan Rusia terhadap kota-kota Ukraina".

Rusia sebelumnya menembakkan IRBM ke Ukraina pada hari Kamis. Peluncuran itu dipandang sebagai tanggapan atas keputusan Biden untuk mengizinkan Kyiv menembakkan rudal jarak jauh buatan AS ke Rusia.

Di sisi lain, badan intelijen Barat dan Ukraina meyakini sedikitnya 10.000 tentara Korut dikerahkan oleh Rusia, dengan beberapa di wilayah Kursk, untuk memperkuat pasukan Moskow. Ukraina juga mulai menggunakan rudal mau Inggris, Strom Shandow, untuk menyerang ke wilayah Rusia.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Biden Izinkan Ukraina Pakai Bom AS Hingga Judol Bikin 'Candu'

Next Article Eks Bos NATO Sebut Rencana Putin di Ukraina Gagal, Berubah Jadi Begini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|