Perang Saudara Tetangga RI Menggila, Jenderal Militer dan Bandara Dibom

3 months ago 32

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang saudara di negara tetangga RI, Myanmar, makin menggila. Pekan ini, ledakan dahsyat dilaporkan menyasar jenderal, wakil kepala junta militer, di kota timur Loikaw.

Kejadian berlangsung 14 Januari lalu saat pejuang pro demokrasi Myanmar, milisi Brave Warriors for Myanmar (BWM) meluncurkan rentetan roket ke fasilitas junta ketika wakil dewan militer yang berkuasa sedang berkunjung. Namun tak dikonfirmasi apakah ada korban jiwa termasuk kerusakan.

"Menembakkan lima roket 107 mm ke Balai Negara di Loikaw, ibu kota negara bagian Kayah, dan dua roket ke markas komando militer regional di kota itu saat wakil junta Letnan Jenderal Soe Win berkunjung untuk merayakan Hari Negara Bagian Kayah pada hari Rabu," tulis Radio Free Asia (RFA), mengutip seorang pejabat BWM, dikutip Jumat (17/1/2025).

"Kami ingin memastikan bahwa bahkan wakil pemimpin dewan junta khawatir tentang keselamatannya, itu sebabnya kami harus menyerang," tambah laporan itu masih mengutip sumber yang sama.

BWM tak sendiri. Dikatakan bahwa dua kelompok pro demokrasi lain juga membantu mengumpulkan informasi untuk serangan itu, yakni Pasukan Pertahanan Sipil Mountain Knight dan Pasukan Pembebasan Rakyat Anti-Kudeta.

Seorang penduduk Loikaw mengatakan bahwa ia mendengar ledakan keras dan suara tembakan di malam hari. Sementara beberapa saluran pro-junta di layanan pesan Telegram mengatakan roket telah meledak di bandara Loikaw.

Ini bukan pertama kalinya Letnan Jenderal Soe Win berada di sekitar lokasi serangan pemberontak. Pada tanggal 8 April 2024, para pejuang anti-junta menggunakan pesawat nirawak untuk menyerang markas besar Militer Daerah Tenggara di kota Mawlamyine ketika ia sedang berkunjung.

Ada spekulasi pada saat itu bahwa ia telah terluka dalam serangan itu. Pasalnya, ia tidak terlihat di depan umum selama sekitar satu bulan setelahnya, yang memicu rumor bahwa ia telah terluka.

Media yang dikendalikan militer pada hari Rabu tidak menyebutkan adanya serangan roket di Loikaw. Tetapi surat kabar memuat pernyataan kepala junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, di mana ia menyerukan agar orang-orang menolak oposisi bersenjata dan menyalahkan para pendukung demokrasi dan negara-negara asing atas "tindakan teror".

"Ketidakstabilan dan tindakan teror yang terjadi di dalam negeri saat ini adalah hasil dari orang-orang yang mengaku mempromosikan demokrasi, tetapi sebaliknya, mereka telah menggunakan kecurangan pemilu untuk merebut kekuasaan negara secara tidak sah," katanya, yang tampaknya merujuk pada partai mantan pemimpin Myanmar dan penerima Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, pemenang pemilu pada tahun 2015 dan 2020 namun kini dipenjara junta.

"Daripada menyelesaikan masalah melalui metode demokrasi yang sah, mereka telah memilih pendekatan terorisme bersenjata," katanya.

Militer Min Aung Hlaing melakukan kudeta di 2021. Junta mengeluhkan adanya kecurangan dalam pemilu 2020 dan menggulingkan pemerintahan Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari 2021.

"Beberapa negara asing, yang mengklaim membela demokrasi, juga mendukung dan mendorong serangan teror bersenjata yang secara langsung atau tidak langsung menentang sistem demokrasi," kata Min Aung Hlaing walau tak menyebut nama negara secara spesifik.

Sebelumnya awal minggu, serangan udara junta dilaporkan menewaskan sedikitnya 15 warga sipil dan melukai 10 lainnya 12 Januari. Jet tempur membombardir sebuah pasar di daerah pertambangan emas di negara bagian Kachin utara.

Junta sendiri memang telah dituduh melakukan beberapa serangan terhadap sasaran sipil saat berjuang untuk meredakan perlawanan terhadap kudeta sejak 2021. Kekerasan Myanmar menjadi masalah bersama ASEAN yang belum selesai hingga sekarang.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jet Tempur Bom Pasar di Myanmar-Daun Kratom RI Laku Keras di AS

Next Article Perang Saudara Picu 'Gaza Baru' di Tetangga RI, Warga Muslim Dibantai

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|