Jakarta, CNBC Indonesia - Israel terus menyerang Gaza dan wilayah Timur Tengah tanpa ampun. Sudah lebih dari setahun invasi militer Israel digencarkan. Meski perundingan gencatan senjata terus diupayakan, namun Israel tetap saja membombardir Gaza.
Tampaknya, Israel masih cukup kuat dari segi militer. Pengawasan publik atas bantuan militer ke Israel meningkat setelah perang di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan di tengah kekhawatiran atas meningkatnya jumlah korban warga sipil.
Sejumlah negara telah memberi Israel persenjataan dan peralatan militer senilai ratusan juta dolar sejak Oktober 2023, meskipun rincian transfernya masih dirahasiakan. AS dan Jerman merupakan pemasok sebagian besar senjata impor Israel dan mengatakan transfer tersebut penting untuk mendukung keamanan Israel.
Pada April lalu, Mahkamah Internasional mulai mendengarkan gugatan hukum atas ekspor senjata Jerman ke Israel, sementara Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang beranggotakan 47 orang mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan diakhirinya "penjualan, transfer dan pengalihan senjata, amunisi dan peralatan militer lainnya" ke Israel.
Berikut 5 negara pemasok senjata militer terbesar ke Israel
1. Amerika Serikat
AS adalah pemasok terbesar dengan menyediakan sekitar 68% senjata Israel yang bersumber dari luar negeri.
2. Jerman
Kemudian, Jerman, yang menyediakan sekitar 30% dan merupakan pemasok yang serius.
3. Inggris
Dibandingkan dengan AS, Inggris merupakan pemasok senjata yang jauh lebih kecil, meskipun nilai total ekspornya ke Israel tidak jelas. Pada tahun 2022, pemerintah memberikan izin ekspor senjata senilai £42 juta, tetapi pemerintah juga mengeluarkan 10 izin "terbuka" dengan nilai tidak terbatas, dan tidak mempublikasikan nilai ekspor sebenarnya.
Di Inggris, lebih dari 600 pengacara, akademisi, dan pensiunan hakim telah menulis bahwa pasokan yang terus-menerus membuat negara tersebut melanggar hukum internasional. Namun David Cameron, Menteri Luar Negeri, pernah mengatakan bahwa Inggris tidak akan menghentikan ekspor senjata ke Israel.
4. Italia
Israel juga mendapatkan sebagian besar senjatanya dari Italia. Menurut laporan laporan Institute Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), senjata-senjata yang biasa dipasok Italia untuk Israel terdiri dari bom, rudal, dan roket.
Menurut laporan organisasi pemantau politik asal Italia, Italia sejauh ini sudah mengekspor senjata ke Israel senilai hampir 129 juta euro atau setara Rp2,1 triliun hingga 2022.
Selain itu, Italia juga memasok sejumlah jet tempur untuk Israel. Salah satunya adalah jet tempur F-35. Namun, pada Oktober 2023 lalu, Italia dilaporkan sudah menghentikan pasokan senjatanya ke Israel.
5. Australia
Meski menjadi pemasok, Penny Wong, Menteri Luar Negeri Australia, mengatakan negaranya belum memasok senjata sejak awal konflik Gaza.
Mengapa pasokan senjata AS menjadi titik fokus internasional?
Besarnya bantuan militer AS kepada Israel jauh melebihi kontribusi negara-negara lain. AS memberikan sekitar US$3,8 miliar setiap tahunnya dalam bentuk bantuan militer kepada Israel, jumlah yang tetap stabil selama dekade terakhir, berbeda dengan bantuan yang diberikan kepada sekutu lainnya yang semakin meningkat dan semakin berkurang.
Namun, angka tersebut saja tidak cukup untuk menjelaskan keseluruhan kompleksitas atau keintiman dari hubungan tersebut. Israel telah menjadi penerima terbesar bantuan keuangan AS kepada negara asing sejak perang dunia kedua, dan pada tahun 2023 menerima jumlah kumulatif sebesar US$158 miliar, dalam harga yang disesuaikan dengan inflasi saat ini.
Pada tahun 2016, kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman 10 tahun yang ketiga mengenai bantuan militer, di mana mewajibkan AS untuk memberikan bantuan sebesar US$38 miliar hingga tahun 2028, yang terdiri dari US$33 miliar dalam bentuk hibah pendanaan militer asing, ditambah US$5 miliar untuk pertahanan rudal.
Setelah serangan Hamas pada Oktober lalu, Senat AS pada Februari mengesahkan rancangan undang-undang yang akan menyediakan US$14,1 miliar dalam belanja tambahan terkait Israel. Paket tersebut yang belum disetujui Dewan Perwakilan Rakyat mencakup pendanaan sebesar US$4 miliar untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome dan David's Sling, US$1,2 miliar pendanaan Pentagon untuk sistem pertahanan berbasis laser Iron Beam, US$3,5 miliar pendanaan militer asing, dan US$801,4 juta untuk pengadaan amunisi.
Sebagian besar bantuan militer AS ke Israel termasuk dalam program Pembiayaan Militer Asing, yang digunakan Israel untuk membeli barang dan jasa militer AS.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, AS menjadi pemasok terbesar militer Israel, menyumbang 69% dari total impor senjata antara tahun 2019 dan 2023.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Bombardir Gaza Utara 87 Tewas, 40 Terluka
Next Article Netanyahu & Menhan Israel Mulai Gak Sejalan, Saling 'Serang'