Perkuat Teknologi Maritim, ITS Teken MoU dengan SF Marina dari Swedia

2 hours ago 1

Home > News Thursday, 25 Sep 2025, 09:41 WIB

Kerja sama ini juga membuka peluang kolaborasi lebih luas di bidang penelitian terapan, pengembangan infrastruktur, serta pelatihan sumber daya manusia.

dok ITSPerkuat Teknologi Maritim, ITS Teken MoU dengan SF Marina dari Swedia Sumber:dok ITS

SURABAYA -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin kerja sama dengan SF Marina, perusahaan asal Swedia yang dikenal sebagai pionir dalam produk dermaga dan beton apung untuk infrastruktur maritim, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Senin (22/9). Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam mengembangkan riset, teknologi, dan pendidikan di bidang maritim, khususnya yang berkaitan dengan desain dan teknologi marina.

Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sektor maritim Indonesia. Yakni dengan membuka peluang kolaborasi lebih luas di bidang penelitian terapan, pengembangan infrastruktur, serta pelatihan sumber daya manusia.

Sebagai bagian dari rencana kerja sama jangka panjang, ITS bersama SF Marina Indonesia juga akan membangun Pusat Riset dan Teknologi Marina Indonesia di Kampus ITS. ”Hal ini bertujuan untuk mendukung kebijakan Blue Economy Indonesia, khususnya dalam pengembangan sektor wisata bahari,” jelas Prof Ir Haryo Dwito Armono PhD, Kepala Laboratorium Infrastruktur Pantai dan Pelabuhan Departemen Teknik Kelautan ITS.

Pada saat yang sama, juga dilakukan MoU antara ITS dengan PT Asset Monitoring Teknologi Indonesia (AMTI). Perusahaan ini bergerak pada pemasangan sensor-sensor untuk memastikan kondisi dan kesehatan sebuah bangunan. Dengan demikian, dalam kondisi darurat bencana seperti gempa, sensor-sensor tersebut bisa mendeteksi dan dengan cepat mematikan peralatan-peralatan yang sensitif dan penting untuk keselamatan pengguna gedung. Melalui MoU ini, AMTI berharap ada kerja sama dengan ITS untuk aplikasi dan pengembangan riset sejenis pada struktur dermaga dan marina.

Acara penandatanganan kedua MoU ini sebagai rangkaian dalam kegiatan Indonesian Port Marina Forum yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Research Centre ITS. Forum ini mengusung tema The Technology and Design of Marinas in Indonesia dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan mulai akademisi, praktisi industri, perwakilan pemerintah, asosiasi pelabuhan, serta mahasiswa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang dilalui kapal yacht dari Australia ke Singapura dan Thailand, memiliki potensi besar dalam pengembangan marina. Ketersediaan marina menjadi kunci untuk mengembangkan pariwisata maritim kelas dunia yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, serta menciptakan peluang lapangan kerja dan mendukung UMKM. “Keberadaan pelabuhan marina juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur maritim dan elestarian budaya serta lingkungan di wilayah pesisir,” tutur Haryo.

Forum ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendengarkan paparan daripara pakar dan terlibat dalam diskusi mendalam mengenai arah pengembanganmarina di Indonesia. Diskusi lintas sektor ini bertujuan untuk menyatukan perspektif akademik dan praktis, menciptakan gagasan baru mengenai desain, teknologi, dan keberlanjutan marina yang relevan dengan kebutuhan Indonesia, baik saat ini maupun di masa depan.

Gelaran forum dan penandatanganan MoU yang dilakukan ITS ini turut mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs). Antara lain untuk SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas; SDG 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur;serta SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Image

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|