Pertamina Gas Tegaskan Komitmen Berdayakan Petani di Wilayah Operasi

1 hour ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas (Pertagas) menegaskan komitmennya memberdayakan masyarakat tani di sekitar wilayah operasinya. Langkah ini ditempuh melalui program-program inovatif yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat desa.

Seiring peringatan Hari Tani Nasional, Pertagas mendorong desa-desa menjadi pusat inovasi pangan. Perusahaan fokus pada pengelolaan lahan ramah lingkungan, energi terbarukan, dan pemberdayaan masyarakat agar desa-desa lebih mandiri dan tangguh menghadapi perubahan iklim dan ketidakpastian pangan global.

"Bagi Pertagas, mendukung petani berarti menjaga masa depan pangan Indonesia. Inovasi energi terbarukan, pengelolaan lahan yang ramah lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci agar desa-desa kita bisa lebih berdaya," kata Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangatur, dikutip Kamis (25/9/2025).

Di Kutai Timur, Desa Martadinata menjadi contoh nyata transformasi pertanian. Petani yang sebelumnya mengandalkan penyiraman konvensional kini memanfaatkan jaringan pipa irigasi bertenaga surya dari program Permata Borneo. Air mengalir langsung ke lahan hortikultura, mengurangi waktu penyiraman hingga separuh hari, sekaligus meningkatkan hasil panen tomat dan cabai.

"Keberhasilan petani di Kutai Timur membuktikan bahwa inovasi sederhana yang dipadukan dengan energi terbarukan bisa menghasilkan dampak besar, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan," ujar Sulthani.

Di Kutai Kartanegara, Desa Karya Jaya yang memiliki lahan podsolik dan gambut kini mampu menumbuhkan hortikultura melalui program Karyadarsa. Pompa bertenaga surya meningkatkan kapasitas air untuk lebih dari seribu warga, sementara pupuk organik hasil pendampingan Pertagas mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Produktivitas meningkat signifikan, dengan petani mencatat 15 kali masa panen dalam setahun.

Di perkotaan Sidoarjo, program Cita Sembada mengatasi kekeringan di 15 hektar lahan melalui pembangunan sistem irigasi sepanjang 400 meter, modifikasi pompa, dan panel surya untuk aliran nutrisi. Hasilnya, petani bisa panen tiga kali setahun dari lahan yang sebelumnya hanya sekali panen.

Di Desa Permisan, program Permisan Ciamik Jaya mengubah pematang tambak udang menjadi lahan produktif sayur dan buah. Panen udang, nila, dan sayuran rutin dibagikan ke Posyandu, mendukung ketahanan pangan sekaligus kualitas hidup masyarakat.

Di Sumatera Selatan, program Pusaka Tirta mendorong petani Desa Sidomulyo menggunakan pupuk organik dan teknik hidroponik. Hasil panen meningkat tiga kali setahun, tanah tetap subur, dan ketergantungan pada pupuk kimia berkurang.

Indramayu mendapat perhatian melalui program Bumi Reang, yang melindungi lahan dari abrasi dan kekeringan dengan geotube, mangrove, dan irigasi bertenaga surya. Produktivitas meningkat dua kali setahun, pendapatan petani naik, dan adaptasi terhadap krisis iklim berjalan beriringan.

Dari Sumatera hingga Kalimantan, dari sawah organik hingga tambak terpadu, program Pertagas menunjukkan bahwa pemberdayaan petani bukan sekadar teknologi, tetapi penguatan akar kehidupan desa. Hingga kini, lebih dari 300 petani dan ribuan masyarakat desa merasakan manfaat langsung, memperkuat ketahanan pangan, dan membuka jalan ekonomi desa yang mandiri serta berkelanjutan.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|