Pertamina Sulap Minyak Jelantah Jadi Avtur, Begini Respon Bos Garuda

2 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia maskapai buka suara perihal terobosan terbaru dari PT Pertamina (Persero), yakni memanfaatkan minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai (used cooking oil/UCO) menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan (bioavtur).

Atas adanya inovasi Pertamina, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Wamildan Tsani Panjaitan mengatakan, pihaknya mendukung program pemerintah termasuk implementasi bioavtur dari minyak jelantah.

Hanya saja memang, saat ini implementasi pemakaian bioavtur itu belum bisa dilakusanakan, karena masih harus membutuhkan waktu. "(Implementasi bioavtur dari minyak jelantah) kayaknya masih lama ya artinya kita tunggu saja masih prosesnya masih panjang. Namun tentunya kami dalam hal ini airline di BUMN tentunya akan support program yang ada," terang Wamildan dalam konferensi pers persiapan lebaran, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Asal tahu saja, PT Pertamina (Persero) menargetkan pengaplikasian teknologi yang bisa mengolah minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai UCO menjadi bahan bakar penerbangan ramah lingkungan di Kilang BBM milik perseroan.

SVP Research & Technology Innovation Pertamina Oki Muraza mengungkapkan pihaknya akan mengaplikasikan teknologi yang bisa mengolah minyak jelantah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF) pada kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, setidaknya pada Kuartal 1 2025 (Q1-2025) mendatang.

"Nah ini yang akan sedang kita deploy ke Kilang Cilacap, mudah-mudahan di Q1-2025 kita sudah memproduksi Sustainable Aviation Fuel atau SAF dari UCO (Used Cooking Oil) di kilang nabati Cilacap," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Jumat (27/12/2024).

Teknologi yang dimaksud, lanjut Oki, adalah teknologi Hydro-processed Esters and Fatty Acids (HEFA). Selain itu, dia menyebutkan pihaknya juga sudah menguasai dua teknologi lainnya yakni melalui hidrogenasi dan isomerisasi untuk bisa mengolah minyak jelantah menjadi SAF.

"Kita membutuhkan teknologi HEFA, Hydro-processed Esters and Fatty Acids, yang sudah kita kuasai, saat ini kita membutuhkan 2 teknologi setidaknya, hydrogenation ya, proses hidrogenasi dan isomerisasi, di mana kita nanti bisa mengatur jumlah rantai dan propertis dari Sustainable Aviation Fuel ini," imbuhnya.

Teknologi tersebut, ungkap Oki sudah terbukti paten mengubah minyak jelantah menjadi SAF setidaknya seperti yang sudah dilakukan oleh pihaknya melalui laboratorium milik pihaknya yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Dan ini sudah kita buktikan, kita punya pilot plan di lab Pertamina Pulo Gadung, dan hasilnya sangat bagus, bahkan untuk 1 tower reaktor, kita memiliki yield yang salah satu yang paling tinggi di dunia," tambahnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Avtur Minyak Jelantah Pertamina Siap Jadi BBM Pesawat di 2025

Next Article Terbang ke Medan Lebih Mahal Daripada ke Singapura-Ini Kata Bos Garuda

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|