PGE Kembangkan Proyek Percontohan Panas Bumi Jadi Hidrogen

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sudah memulai proyek percontohan atau pilot project pengembangan panas bumi menjadi hidrogen hingga 100 kilogram (kg) per hari di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu.

"Yang kita lakukan saat ini, yang nyata kita lakukan, kita sedang melakukan pilot project di Ulubelu. Di area Ulubelu kita melakukan pilot project, kita coba mengembangkan untuk 100 kilogram per hari hydrogen yang kita lakukan," kata Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (14/1/2025).

Sejatinya hidrogen sendiri bisa diproduksikan melalui banyak sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti energi matahari, angin, air, termasuk panas bumi. Yani menilai, hidrogen yang dihasilkan melalui energi panas bumi bisa menjadi kunci pengembangan EBT di dalam negeri ke depannya.

"Nah, dari daftar deretan sumber green energy tadi, tentu saja geotermal yang paling cocok, karena dia adalah base load energy 24 hours. Dan kita juga memiliki potensi yang sangat melimpah. Ini kombinasi dari geothermal dan green hydrogen, sehingga akan mempercepat proses untuk menuju transisi energi dan ketahanan energi Indonesia tentunya," tambahnya.

Ahmad Yani meyakini pasar hidrogen di dunia akan mengalami peningkatan di 2030. Maka dari itu, pihaknya merasa pengembangan hidrogen dari panas bumi menjadi peluang yang bagus.

"Kita sudah banyak mendengar publikasi, mendengar release terkait dengan bagaimana perkembangan kebutuhan hidrogen dunia, bahkan Indonesia, dunia menyatakan tahun 2030 bakal ada peningkatan segala macamnya. Nah, apa yang kita lakukan di pertamina? Tentunya kita tidak tinggal diam untuk melihat ini," imbuhnya.

Sementara itu, hidrogen yang dihasilkan dari panas bumi oleh PGEO, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Selain itu, untuk kebutuhan kilang dalam proses produksinya.

"Nanti hidrogen yang dihasilkan kita akan coba deliver untuk pemenuhan SPBG yang dengan PNRE, atau waktu mungkin di kilang Plaju yang membutuhkan hidrogen. Jadi, hal yang menarik dalam pilot project yang kita lakukan, kita ada di samping membuktikan di geothermal, tapi juga ada research pengembangan di sini untuk optimisasi teknologi hidrolisis itu sendiri," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PGE Ungkap Kesiapan Produksi Green Hydrogen dari Panas Bumi

Next Article Video: RI Punya Panas Bumi Jumbo, PGE Siap Pimpin Transisi Energi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|