Polda Sulut Tahan WN China Pengelola Tambang Ilegal Buntut Penembakan

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 15 Mar 2025 03:00 WIB

Polisi menangkap warga China, YL, diduga pengelola tambang ilegal di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, menyusul penembakan yang menyebabkan satu orang tewas. Polisi menangkap warga negara China, YL, diduga pengelola tambang ilegal di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, menyusul penembakan yang menyebabkan satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka. Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/Serhii Ivashchuk)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menangkap warga China, YL, diduga pengelola tambang ilegal di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, menyusul penembakan yang menyebabkan satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka. 

"Iya, WNA itu sudah kita amankan," kata Dirkrimsus Polda Sulut Kombes Pol Winardi Prabowo kepada wartawan, Jumat (14/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara ini, kata Winardi penyidik akan berencana memanggil sejumlah saksi, termasuk saksi ahli dan melakukan gelar perkara nantinya.

"Kita akan proses hukum jika dari hasil pemeriksaan ahli yang bersangkutan terbukti terkait masalah penambangan tanpa izin," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi menegaskan menutup lokasi tambang ilegal setelah terjadi insiden penembakan warga, pada Senin (11/3) kemarin.

"Tidak boleh ada penambangan ilegal di wilayah Sulawesi Utara, apapun bentuknya. Bahkan jika area itu adalah area yang sudah dibeli dari masyarakat, jika mau menambang harus lewat aturan-aturan yang sudah digariskan oleh Undang-Undang Pertambangan," kata Bahagia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Bahagia bahwa lokasi tambang tersebut telah beroperasi sejak Juni 2024 lalu yang dikuasai seorang WNA inisial YL.

"Terlapor dikenakan Pasal 158 Undang-Undang nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp.100 miliar," jelasnya.

(mir/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|