Putin-Xi Jinping Teleponan Bahas Trump, Ini Isi Pembicaraannya

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping membahas tentang cara membangun hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, prospek kesepakatan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina, dan dukungan kuat Moskow terhadap posisi Beijing terkait Taiwan.

Melansir Reuters pada Rabu (22/1/2025), Xi dan Putin mengusulkan pendalaman lebih lanjut kemitraan strategis antara negara mereka yang membuat Barat khawatir. Keduanya berbicara selama satu jam 35 menit melalui panggilan video setelah Trump dilantik sebagai presiden AS pada Senin.

"Xi dan Putin telah menunjukkan keinginan untuk membangun hubungan dengan Amerika Serikat atas dasar saling menguntungkan dan saling menghormati, jika tim Trump benar-benar menunjukkan minat dalam hal ini," kata ajudan kebijakan luar negeri Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan di Moskow.

"Juga dicatat dari pihak kami bahwa kami siap untuk berdialog dengan pemerintahan baru AS mengenai konflik Ukraina."

Ushakov mengatakan Putin menginginkan perdamaian jangka panjang di Ukraina, bukan gencatan senjata jangka pendek, tetapi kesepakatan apa pun harus mempertimbangkan kepentingan Rusia. Tidak ada usulan khusus untuk menelepon Trump yang telah diterima, katanya.

China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" pada bulan Februari 2022 ketika Putin mengunjungi Beijing, beberapa hari sebelum ia mengirim puluhan ribu pasukan ke Ukraina. Putin dalam beberapa bulan terakhir menggambarkan China sebagai "sekutu".

Putin berbicara dari kediamannya di Novo-Ogarevo di luar Moskow dan Xi berbicara dari Balai Agung Rakyat di Beijing. Mereka saling memanggil "sahabat karib", dan Xi memberi tahu Putin tentang panggilan telepon dengan Trump pada Jumat tentang TikTok, perdagangan, dan Taiwan.

Trump mengatakan dia akan bersikap keras terhadap China dan berbicara kepada Putin tentang mengakhiri perang di Ukraina. Dalam sambutannya kepada wartawan setelah pelantikannya, Trump mengatakan Putin harus membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang karena konflik tersebut menghancurkan Rusia.

Sementara itu, Xi telah menyerukan perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina dan menuduh AS mengobarkan perang dengan pasokan senjata ke Kyiv, yang mengatakan siap untuk mencari solusi yang dinegosiasikan yang menghormati kepentingannya.

AS menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara-bangsa terbesarnya.

China adalah konsumen energi Rusia terbesar, dan pasar ekspor minyak tunggal terbesar bagi Rusia, kata Putin, seraya menambahkan bahwa mereka akan terus maju dengan kerja sama dalam hal reaktor neutron cepat dan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Mau Tangguhkan Blokir Tiktok Usai Disahkan Mahkamah Agung

Next Article Pilpres AS Trump Vs Harris, Ini 'Pilihan' Putin-Xi Jinping-Netanyahu

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|