CNN Indonesia
Senin, 03 Mar 2025 01:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ratusan rumah di sekitar Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Cibeet dan Citarum.
"Banjir sudah terjadi sejak Jumat (28/2) dan terus tinggi. Ditambah lagi kemarin Sabtu (1/3) hujan turun cukup deras," kata Didin, salah seorang warga korban banjir di Karawang, Minggu (2/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut mengakibatkan banjir semakin parah. Ada beberapa titik banjir di sekitar Desa Karangligar yang ketinggian airnya hampir mencapai 2 meter. Akibatnya warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Ketinggian airnya bervariasi. Ada yang 30 centimeter, 50 centimeter dan ada juga yang hampir 2 meter," katanya.
Didin mengaku pasrah atas peristiwa banjir yang melanda di awal-awal menjalani puasa di bulan suci Ramadan saat ini.
Atas kondisi banjir, ia dan keluarganya terpaksa makan sahur dan buka puasa di tempat pengungsian.
"Mau tidak mau harus mengungsi, karena airnya sudah merendam rumah kami," kata Didin.
Sesuai dengan laporan pemerintah desa setempat, banjir yang terjadi sejak tiga hari terakhir itu telah merendam sekitar 300 unit rumah warga yang terdiri atas 400 keluarga dan lebih dari 1.000 jiwa.
Selain merendam rumah warga, banjir di sekitar Desa Karangligar juga merendam sarana ibadah dan pendidikan seperti masjid serta beberapa bangunan sekolah. Bahkan banjir juga memutus sejumlah titik jalan.
Lebih dari 1.000 warga korban banjir di sekitar Desa Karangligar itu dilaporkan mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti mengungsi ke kantor desa, rumah ibadah dan balai pengobatan.
(kid/antara)