Reaksi Dunia Pengadilan Keluarkan Surat Tangkap Netanyahu-Resmi Buron

2 months ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memutuskan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis. ICC juga mengeluarkan surat perintah untuk mantan menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, serta kepala militer Hamas Mohammed Deif.

Surat perintah itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam serangan Israel terhadap Hamas di Gaza. Berikut reaksi dunia terkait keputusan ICC tersebut, sebagaimana dikutip dari AFP pada Jumat (22/11/2024).

PM Israel Netanyahu

Israel sendiri mengutuk keputusan ICC tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu mengatakan keputusan itu anti-Semit dan menyandingkannya dengan pengadilan Dreyfus, merujuk pada kasus terkenal abad ke-19 di mana kapten tentara Yahudi Prancis Alfred Dreyfus dihukum secara tidak adil atas pengkhianatan.

"Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, yang didirikan untuk melindungi kemanusiaan, kini telah menjadi musuh kemanusiaan," kata Netanyahu seraya menambahkan bahwa tuduhan itu sama sekali tidak berdasar, dikutip AFP, Jumat (22/11/2024).

"Tidak ada keputusan anti-Israel yang keterlaluan yang akan mencegah kami- dan itu tidak akan mencegah saya- ntuk terus membela negara kami dengan segala cara," ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.

"Kami tidak akan menyerah pada tekanan," sumpahnya.

Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan ini hari gelap keadilan. Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan ICC telah kehilangan semua legitimasi.

Di sisi lain, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga mengkritik surat perintah penangkapan tersebut. Ia menuduh pengadilan tersebut menghadiahi "terorisme".

Mantan menteri pertahanan Gallant menyebutnya upaya penangkapan dirinya, preseden berbahaya. Ia tak sudi Israel dan Hamas berada di baris yang sama.

Meski begitu sejumlah kelompok hak asai manusia di Israel mendukung hal ini. Termasuk komunitas Arab di Israel.

Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem meminta pemerintah asing untuk menegakkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant. Menurutnya, ini menandai salah satu titik terendah dalam sejarah Israel.

"Akuntabilitas pribadi bagi para pembuat keputusan merupakan elemen kunci dalam perjuangan untuk keadilan dan kebebasan bagi semua manusia yang tinggal di antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania," kata lembaga itu.

Partai komunis Arab yang dipimpin Israel, Hadash, menyambut baik keputusan pengadilan tersebut. Mereka menyebut Netanyahu dan Gallant melakukan "penghancuran total Gaza" dan "pembunuhan massal".

Presiden AS Joe Biden

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan AS menolak secara fundamental keputusan ICC. Bahkan AS menyebut sangat prihatin atas apa yang terjadi.

"Kami tetap sangat prihatin dengan kesibukan jaksa penuntut untuk mencari surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini," kata AS.

"Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini," tambahnya.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyebut surat perintah penangkapan ICC sangat keterlaluan. Ia bahkan menegaskan dukungan penuh ke Israel.

"Apa pun yang mungkin tersirat dari ICC, tidak ada kesetaraan... antara Israel dan Hamas. Kami akan selalu mendukung Israel dalam menghadapi ancaman terhadap keamanannya," kata Biden.

Presiden Argentina

Presiden Argentina menyatakan sangat tidak setuju dengan keputusan ICC. Menurutnya, ini mengabaikan hak sah Israel untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus oleh organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah.

Turki

Turki mengatakan Keputusan ICC adalah keputusan yang terlambat tetapi positif untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri genosida di Palestina. Menteri Luar Negeri Hakan Fidan menyambut baik surat perintah tersebut sebagai "langkah yang sangat penting".

Italia

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan negaranya akan diwajibkan untuk menangkap Netanyahu dan Gallant jika mereka berkunjung. Meskipun ia menambahkan bahwa ia yakin ICC "salah" karena menempatkan Netanyahu pada tingkat yang sama dengan Hamas.

Spanyol

Spanyol mengatakan akan mengikuti putusan ICC tersebut. Sebuah sumber resmi mengatakan bahwa negara tersebut "menghormati keputusan tersebut dan akan mematuhi komitmen dan kewajibannya sesuai dengan Statuta Roma dan hukum internasional".

Norwegia

Norwegia menganggap penting bagi ICC untuk melaksanakan mandatnya dengan bijaksana. "Saya yakin bahwa pengadilan akan melanjutkan kasus tersebut berdasarkan standar peradilan yang adil tertinggi," kata Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide.

Hamas

Hamas sendiri bersorak atas keputusan ini. Meski kelompok tersebut tak mengomentari status salah satu pemimpinnya Deif, yang juga masuk dalam daftar penangkapan.

"Merupakan langkah penting menuju keadilan dan dapat mengarah pada pemulihan bagi para korban secara umum, tetapi tetap terbatas dan simbolis jika tidak didukung dengan segala cara oleh semua negara di seluruh dunia," kata anggota biro politik Hamas Bassem Naim.

Otoritas Palestina

Otoritas Palestina, mengatakan keputusan ICC mewakili harapan dan kepercayaan pada hukum internasional dan lembaga-lembaganya. Saingan Hamas di Palestina, yang menguasai wilayah Tepi Barat tersebut, mendesak anggota ICC untuk menegakkan "kebijakan pemutusan kontak dan pertemuan" dengan Netanyahu dan Gallant.

Uni Eropa

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell, mengatakan ini bukan keputusan politik melainkan pengadilan. Hal ini perlu menjadi catatan, tegasnya, saat berkunjung ke Yordania.

"Ini adalah keputusan pengadilan, pengadilan keadilan, pengadilan internasional. Dan keputusan pengadilan harus dihormati dan dilaksanakan," ujar sosok yang mulai keras menyuarakan keprihatinannya akan Gaza itu.

Amnesty International

Sementara itu Amnesty International mengatakan Netanyahu kini resmi berstatus buronan. Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard"Perdana Menteri Netanyahu sekarang resmi menjadi orang yang dicari," katanya.

"Negara-negara anggota ICC dan seluruh masyarakat internasional tidak boleh berhenti sampai orang-orang ini diadili di hadapan hakim ICC yang independen dan tidak memihak," tegasnya.

Human Rights Watch (HRW)

Sementara itu Human Rights Watch (HRW) menyebut langkah ini mengejutkan. Surat perintah penangkapan ICC terhadap para pemimpin senior Israel dan seorang pejabat Hamas mendobrak persepsi bahwa orang-orang tertentu berada di luar jangkauan hukum.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Israel Tangkap Ajudan Netanyahu Yang Bocorkan Rahasia Intelijen

Next Article Reaksi Dunia Ismail Haniyeh Tewas Dibunuh, Ini Kata AS, Rusia & China

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|